Korban Jiwa Tragedi Halloween Itaewon Jadi 153 Orang, Pemerintah Seoul Terima 3000 Laporan Orang Hilang

Jumlah korban jiwa yang meninggal dunia dalam tragedi Halloween Itaewon kembali bertambah.

Total korban jiwa yang meninggal dunia kini tercatat jadi berjumlah 153 orang.

Hampir kebanyakan korban yang meninggal merupakan remaja dan orang dewasa berusia sekitar 20 tahunan.

Sebanyak 22 orang yang menjadi korban meninggal dunia ternyata merupakan warga negara asing (WNA).

Dilansir dari Yonhap, sejumlah warga negara asing yang menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut berasal dari Iran, Uzbekistan, China, hingga Norwegia.

Tak hanya warga sipil, sejumlah petugas militer yang berjaga juga ikut menjadi korban meninggal dunia.

Tercatat ada 3 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya luka-luka dari pihak petugas militer.

Selain itu, pemerintah kota Seoul mengaku menerima lebih dari tiga ribu laporan orang hilang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sejak tragedi Halloween Itaewon terjadi.

Ada sebanyak 3.480 laporan orang hilang yang diterima pemerintah kota Seoul pada Minggu (30/10) hingga pukul 14.00 waktu Korea Selatan.

Laporan orang hilang itu tercatat sebanyak 3.493 melalui panggilan telepon dan 87 berupa kunjungan langsung.

Sebelumnya, pemerintah kota Seoul menerima laporan orang hilang di Seoul sebanyak 355 kasus pada pukul 08.40 waktu setempat.

Laporan orang hilang tersebut kemudian bertambah drastis pada pukul 11.40 waktu setempat menjadi 2.249 aduan. Laporan terus meningkat jadi 2.642 kasus pada pukul 12.00 waktu setempat.

Pemerintah kota Seoul berencana akan membangun altar berkabung di Seoul Plaza, pusat kota Seoul.

Rencananya pembangunan altar berkabung tersebut akan dimulai pada Senin (31/10).

Altar berkabung tersebut didirikan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada korban jiwa di tragedi Halloween Itaewon

Altar berkabung lainnya juga akan dibangun di Itaewon Plaza yang berada tak jauh dari tempat tragedi.

Sejumlah saksi mata menceritakan bahwa tragedi tersebut terjadi akibat terlalu banyak orang yang berkumpul di gang kecil dalam waktu bersamaan.

"Orang bertubuh pendek sepertiku tidak bisa bernapas," ujar Park yang juga berada di lokasi kejadian.

"Aku bisa bertahan karena berada di pinggir gang. Sepertinya orang-orang yang berada di tengah yang paling menderita," sambungnya.

Kepolisian masih terus mengidentifikasi korban dan menyelidiki penyebab tragedi Halloween Itaewon.