Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Kembali Keukeuh Dilecehkan, Istri Sambo Klaim Dilucuti Yosua di Magelang

kpr | Insertlive
Sabtu, 27 Aug 2022 11:17 WIB
Foto: Insertlive
Jakarta, Insertlive -

Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo telah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat. Putri Candrawathu menjalani pemeriksaan selama 12 jam pada Jumat (26/8) kemarin.

Dilansir dari Detikcom, Putri Candrawathi telah memberikan keterangan kepada penyidik bahwa dirinya merupakan korban dari kekerasan seksual. Putri pun disebut telah menceritakan kronologis kejadian di Magelang tersebut.

"Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini, itu dalam BAP disampaikan seperti itu. Dan keterangan klien kami juga sudah dicatat oleh penyidik dalam BAP tersebut," tutur Arman Hanis, kuasa hukum Putri Candrawathi di gedung Bareskrim Polri, Sabtu (27/8) seperti dilansir detikNews.


"Sekaligus penjelasan kronologis kejadian yang terjadi di Magelang," katanya.

Diberitakan juga sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN, Sarifuddin Sudding mengaku telah mendapat informasi mengenai kronologi kejadian yang memicu terjadinya pembunuhan terhadap Brigadir J. Hal itu disampaikannya dalam rapat Komisi III DPR bersama Kapolri pada Rabu (24/8).

Sudding menceritakan bahwa kejadian itu terjadi pada 7 Juli 2022 sekitar pukul 17.30. Pada saat itu Kuat Ma'ruf, asisten rumah tangga Ferdy Sambo memergoki Brigadir J keluar dari kamar Putri Candrawathi di Magelang.

Saat Kuat Ma'ruf menegur Brigadir J, ia langsung berlari. Kuat Ma'ruf juga mendengar adanya suara tangisan Putri Candrawathi dari dalam kamar. Melihat Putri Candrawathi menangis dengan keadaan pakaian sudah acak-acakan, Kuat pun bertanya kepada Putri Candrawathi soal apa yang telah terjadi.

"Mendengar ada tangisan di dalam kamar oleh Putri, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dialami oleh Putri," jelas Sudding.

Kuat Ma'ruf pun menyarankan agar Putri Candrawathi melaporkan kejadian tersebut kepada Ferdy Sambo. Putri langsung menghubungi sang suami sekitar pukul 23.00 WIB.

"Lalu Kuat menyarankan ke Ibu agar kejadian ini dilaporkan ke Ferdy Sambo. Malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dialami pada sore hari itu ke Sambo lewat telepon. Pada jam 17.30 jelang Magrib, melihat Ibu dalam apa... Kuat melihat Ibu dalam posisi nangis, pakaian acak-acakan dan sebagainya sambil menangis-nangis," bebernya.

Namun Putri Candrawathi tak menceritakan kejadian tersebut secara detail dalam sambungan telepon dengan Ferdy Sambo. Ia berjanji akan menceritakan semuanya usai tiba di Jakarta.

Setelah rombongan Putri Candrawathi tiba di Jakarta, Ia langsung menceritakan apa yang telah dialaminya di Magelang kepada Ferdy Sambo. Hal itu lah yang diduga menyulut emosi sambo hingga hilang akal. Hingga akhirnya pembunuhan terhadap Brigadir J pun terjadi di rumah dinasnya.

"Tiba rumah Saguling dikonfirmasi apa yang dialami oleh Ibu, ternyata diceritakan semua apa yang terjadi tanggal 4, tanggal 7 itu. Marahlah si Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai bintang dua, yaitu di luar nalar kita, diajaklah mereka ke Duren Tiga. Di Duren Tiga terjadilah pembunuhan ini yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo. Setelah merasa bahwa dia harkat dan martabat dan kehormatan dia sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," pungkasnya.

Pada saat pemeriksaan sebelumnya, Putri Candrawathi sempat mengatakan bahwa dirinya mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J. Hal itu terjadi saat di Magelang.

Putri mengatakan Brigadir J saat itu masuk ke dalam kamarnya dan melucuti pakaiannya dan sempat terjadi kontak fisik.

(kpr/kpr)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK