Anak Idap Gangguan Mental & Nyaris Bunuh Diri, Mona Ratuliu Merasa Bersalah
Mona Ratuliu merasa bersalah karena putri sulungnya, Mima Shafa, mengalami gangguan mental.
Mima diketahui mengalami serangan panik (panic attack) dan niatan bunuh diri atau suicidal thought.
"Ada dong ada, ada banget (merasa bersalah kepada anak). Dalam perjalanan, nggak langsung ketahuan. Banyak bersalah," kata Mona Ratuliu di studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV, pada Selasa (16/8).
Mona merasa bersalah karena membesarkan anak saat usianya masih muda, yakni 21 tahun. Hal ini juga yang mendorong Mona menulis buku tentang parenting atau pola asuh.
"Mima kan anak pertama, aku dulu melahirkan umur 21, jadi aku nggak tahu nih cara ngurus anak gimana. Aku kan bikin buku parenting, aku ceritain semua bahwa justru karena ketidaktahuan aku, aku salah mengasuh," jelasnya.
Bahkan, saat Mima berusia 6 tahun, ia berkata tidak menyukai Mona dan ingin pergi dari rumah mereka.
"Terus Mima umur 6 tahun sudah bisa ngomong, 'Aku nggak suka punya ibu kayak bunda. Aku nggak suka tinggal di rumah ini.' Kata dia gitu," imbuhnya.
Sejak saat itu, Mona meminta maaf kepada Mima dan berusaha memperbaiki diri sebagai ibu. Ketika Mima didiagnosis mengidap gangguan mental, Mona pun merasa bersalah.
"Akhirnya dari situlah justru aku belajar parenting. Minta maaf juga sama Mima atas banyaknya kesalahan. Waktu Mima punya masalah kesehatan mental, aku langsung ingat ke situ. Mungkin karena kesalahan yang pernah aku lakuin," lanjutnya.
Mima Shafa saat ini rutin melakukan konsultasi dan pengobatan kepada profesional untuk memulihkan kondisinya.
"Kalau untuk sekarang aku rutin ke psikolog dan psikiater. Setiap bulan, kalau lagi butuh ya seminggu sekali. Sekarang aku juga on medicine. Minum obat setiap hari," pungkas Mima.