Ini Penyebab Anak Monna Ratuliu Alami Sakit Mental Hingga Nyaris Bunuh Diri

kpr | Insertlive
Selasa, 16 Aug 2022 20:30 WIB
Mima Shafa Ini Penyebab Anak Monna Ratuliu Alami Sakit Mental Hingga Nyaris Bunuh Diri / Foto: instagram.com/mimashafa
Jakarta, Insertlive -

Mima Shafa, putri pertama Mona Ratuliu dan Indra Brasco sempat berbagi cerita soal penyakit mental yang diidapnya. Mima Shafa mengaku tengah berjuang untuk bangkit dari penyakit mentalnya.

Mima Shafa memutuskan untuk membagikan kisah hidupnya agar banyak orang semakin peduli dengan penyakit mental. Mima Shafa mengaku mulai merasakan ada yang aneh dengan dirinya sejak dirinya berusia 11 tahun.

Saat ini Mima Shafa masih menjalani observasi didampingi psikolog dan psikiater.

ADVERTISEMENT

"Sekarang juga masih dalam observasi sama psikiater dan psikolog. Sebelumnya aku sudah merasakan ada pemikiran bunuh diri dan lain-lain sekitar 4 tahun lalu. Namanya juga kesehatan mental nggak tahu kapan itu akan terjadi kembali," ucap Mima Shafa saat berbincang di program Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Selasa (16/8).

Putri Mona Ratuliu itu mengaku berat melalui semuanya. Mima Shafa menyebut ada tekanan dari dalam dirinya. Meskipun begitu, Mima Shafa merasa bersyukur lantaran ia terus mendapat dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Mima Shafa mengatakan bahwa penyakit mentalnya bisa muncul begitu saja tanpa ada kejadian tertentu.

"Kadang nggak ada (yang dirasakan). Itu dia most of the time," ujar Mima Shafa.

"Kita jalani ternyata itu sudah terjadi sejak SD. Tahu-tahu aku ditelepon dari sekolah, Mima bilang, 'Aku sesak napas,' minta dibawa ke UGD. Bolak-balik begitu. Pernah datang ke dokter anak spesialis gerd akhirnya ditanya kamu ada masalah apa di sekolah, coba deh ke psikolog. (Akunya langsung) Loh kok ke psikolog? Ternyata itu sepertinya panic attack," lanjutnya menjelaskan.


Awalnya Mona Ratuliu dan Indra Brasco merasa bingung dan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan putri mereka. Apalagi, saat itu belum banyak yang mengetahui soal penyakit mental.

Mima Shafa menjelaskan bahwa panic attack dan depresi yang dirasakannya merupakan dua hal yang berbeda.

"Kalau panic attack sendiri perasaan cemas dan perasaan depresi hal beda. Kadang aku merasa cemas tanpa harus depresi, kadang aku bisa depresi tanpa merasakan cemas. Tapi kalau untuk rasa cemas sendiri sesimpel di depan publik ada banyak orang bisa nge-trigger kecemasan aku," ungkap Mima Shafa.

"Kalau lagi oke kondisinya kadang juga nggak apa-apa," sahut Mona Ratuliu.

Mona Ratuliu pun menceritakan bahwa Mima Shafa bisa saja tiba-tiba menangis tanpa ada yang perlu ditangisi. Kini Mona Ratuliu merasa lebih lega lantaran Mima Shafa sudah lebih terbuka kepadanya soal apa yang dirasakan.

"Kemarin-kemarin suka menyendiri di kamar. Kalau sekarang, kadang ke kamar bilang, boleh nggak aku numpang nangis di kamar Bunda gitu," beber Mona Ratuliu.

"Kadang mengurung diri di kamar bisa jadi gejala depresi. Itu untuk keluar kamar, ambil makan, minum, itu effort banget. Buat ke luar kamar itu repot banget. Misalnya mau pergi disuruh siap-siap mau kemana, aku cuci muka, siap-siap, itu rasanya kayak pusing banget, kayak mau pingsan, mual, sampai nangis-nangis," pungkas Mima Shafa menceritakan.

(kpr/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER