Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Nama Polri Bakal Harum Jika Ungkap Motif Sambo? Mahfud MD Beri Respons

YOA | Insertlive
Jumat, 12 Aug 2022 15:30 WIB
Nama Polri Bakal Harum Jika Ungkap Motif Sambo? Begini Kata Mahfud MD (Foto: Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta, Insertlive -

Kasus Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J alias Yoshua Hutabarat sedang dalam proses penyelidikan oleh tim khusus polisi. Sambo sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi terkait motif membunuh ajudan belum terungkap.

Sampai kini publik masih bertanya-tanya apakah tim khusus buatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo benar-benar akan menuntaskan kasus Sambo atau tidak. Penyebabnya, nama institut Polri dipertaruhkan.

Menurut Menko Polhukam Mahfud Md, mengusut tuntas kasus Brigadir Yoshua akan mengharumkan nama Polri dan mengembalikan kepercayaan publik.


"Nggak (jelek), justru akan mengharumkan nama kepolisian. Seorang pegiat survey kemarin memberi info ke saya, 'Pak, dengan pengumuman Kapolri, pak Mahfud dan sebagainya, itu saya yakin kalau disurvey kepercayaan terhadap Polri naik lagi'," kata Mahfud Md dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Berkaca dari kasus Sambo, Deddy kemudian bertanya kepada Mahfud apakah masih banyak polisi lainnya yang 'nakal' dan 'jahat'.

"Tapi itu artinya pak, di dalam kepolisian banyak sekali polisi-polisi yang (memperagakan tanda kutip)," tanya Deddy.

"Oh iyalah ada, di masyarakat juga ada. Orang-orang nakal begitu ada, tetapi kalau sampai itu membesar dan Polri sebagai institusi dikangkangi, nah itu celaka. Tapi kalau orang-orang nakal begitu Polri banyak, tentara banyak, seperti halnya rakyat. Kelompok pengajian aja ada yang nakal. Tapi kan polisi yang baik juga banyak," jawab Mahfud.

Terkini sudah ditetapkan empat tersangka atas pembunuhan Brigadir Yoshua. Mereka adalah Bharada E alias Bharada Eliezer, Bripka RR alias Bripka Ricky, Kuat Ma'ruf yang merupakan sopir, dan mantan Kadiv Propram Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dalam kasus sama, 31 personel Polri kini juga tengah diperiksa secara intensif karena terlibat melalukan pelanggaran etik atas tewasnya Brigadir Yoshua.

(yoa/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK