Publik Puji Kinerja Cepat TNI Usut Kasus, Polri Dinilai Sebaliknya

Insertlive | Insertlive
Senin, 25 Jul 2022 17:25 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Polisi Tembak Mati Polisi (Luthfy Syahban/detikcom) Foto: Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Polisi Tembak Mati Polisi (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta, Insertlive -

Kasus adu tembak antara dua anggota polisi di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo masih menjadi sorotan publik.

Insiden tersebut melibatkan Brigadir J sopir Irjen Ferdy Sambo dan Bharada E merupakan pengawal Putri Candrawati istri Kadiv Propam.

Adu tembak tersebut akhirnya menewaskan Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

ADVERTISEMENT

Namun, kasus polisi tembak polisi tersebut rupanya menuai polemik di tengah masyarakat terkait penyelidikan dari kepolisian.

Masyarakat mengungkapkan banyak sekali kejanggalan di dalam kasus tersebut seperti salah satunya CCTV yang mati di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Pihak keluarga juga ikut menduga ada yang tidak beres dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J.

Salah satu hal yang diungkap keluarga adalah soal dugaan peretasan terhadap perangkat seluler milik Brigadir J.

Tak hanya itu, keluarga juga mengungkapkan bekas luka sayatan dan memar sejumlah bagian tubuh mendiang Brigadir J.


"Antara lain perbedaan keterangan konpers Bareskrim Polri atau Mabes Polri dalam hal ini Karo Penmas Polri kemudian berbeda dengan fakta yang kami temukan, yaitu informasi yang diberikan adalah tembak menembak, tetapi yang kami temukan adalah memang betul ada luka tembakan tapi ada juga luka sayatan," ungkap Kamarudin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J di Gedung Bareskrim Polri, Senin (18/7) dilansir dari detikcom.

"Kemudian ada memar di perut kanan kiri. Kemudian juga ada luka tembakan, ada juga pengerusakan jari atau jari manis. Kemudian ada juga pengerusakan di kaki atau semacam sayatan-sayatan begitu," lanjutnya.

Hal lain yang juga membuat kasus ini semakin rumit adalah perihal status Bharada E masih sebagai saksi.

Hingga kini, motif kasus ini masih berkutat pada dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

Belum tuntas penyelidikan kasus adu tembak antar polisi yang menewaskan Brigadir J, publik kembali dihebohkan dengan kasus Kopda Muslimin.

Kopda Muslimin merupakan anggota TNI yang terlibat pembunuhan berencana terhadap sang istri Rina Wulandari.

Kopda Muslimin menyewa 4 orang pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa sang istri.

Aksi penembakan terhadap Rina itu terjadi pada Senin (18/7/) di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pelaku melepaskan dua tembakan ke arah Rina. Satu peluru meleset dan menembus tubuh Rina sementara satu peluru lain bersarang di perutnya.

TNI langsung mengambil tindakan cepat dengan mengajak kerja sama kepolisian dan berhasil meringkus Kopda Muslimin serta 4 pembunuh bayaran yang terlibat.

Belakangan terungkap bahwa motif Kopda Muslimin menjadi otak pembunuhan berencana terhadap sang istri karena memiliki kekasih simpanan.

"Jadi ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi W, itu pacarnya, jadi yang bersangkutan (Kopda M) lari setelah melakukan kegiatan ini, tapi pacarnya tidak mau, jadi motifnya itu," kata Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi dikutip dari detikcom, Senin (25/7).

Selain itu juga terungkap bahwa Kopda Muslimin memberikan bayaran senilai Rp120 juta untuk 4 pelaku yang terlibat dalam usaha pembunuhan berencana terhadap Rina.

"Di rumah sakit, suami korban melakukan peneleponan kepada eksekutor, untuk memperoleh transaksi uang hasil pelaksanaan kegiatan. Kemudian suami korban keluar, di mini market, 300 meter dari rumah sakit, diberikan uang Rp120 juta sebagai kompensasi," kata Luthfi.

Kecepatan dalam penangan kasus pembunuhan berencana yang melibatkan anggota TNI Kopda Muslimin, lantas dibandingkan publik dengan kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J dan hingga kini belum terungkap secara jelas.

Publik menilai ada begitu banyak fakta yang disembunyikan hingga pengusutan kasus kematian Brigadir J tidak kunjung tuntas dan berlarut-larut hingga kini.

"Kok kasus Brigadir J, ga diburu cepat," tulis @se***da.

"Cepat juga ya klo TNI turun tangan👏👏👏salut," tulis @na***14. 

"TNI cepat sekali ungkap kasus," tulis @ry***no_.

"TNI vs istri✅. Polisi vs polisi?????..gimana kabarr?" tulis @ch***an.

(ikh/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER