Beda Pengakuan Pengacara Vera & Komnas HAM soal Telepon Brigadir J

YOA | Insertlive
Rabu, 03 Aug 2022 15:13 WIB
Brigadir Yoshua dan Vera Simanjuntak Beda Pengakuan Pengacara Vera & Komnas HAM soal Telepon Brigadir J (Foto: Facebook)
Jakarta, Insertlive -

Vera Simanjuntak sempat mengungkapkan ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat sebelum insiden penembakan terjadi. Pengakuan Vera disampaikan pengacaranya, Ramos Hutabarat.

Ramos kala itu mengaku mendapatkan cerita dari Vera mengenai ancaman pembunuhan kepada Brigadir Yoshua sepekan sebelum tewas.

"Kalau untuk ceritanya itu (ancaman pembunuhan), jadi memang ada diceritakan. Tetapi sejak kapannya itu ada sekitar satu mingguanlah, ada pembicaraan-pembicaraan yang memang mengarah ke sana," kata Ramos, Minggu (24/7), dilansir dari detikNews.

ADVERTISEMENT

Ramos mengatakan percakapan terakhir antara Vera dan Brigadir Yoshua terjadi pada Jumat (8/7) sekitar pukul 16.43 WIB.

"Terakhir percakapan itu pada pukul 16.43, hari Jumat tanggal 8 Juli," ujar Ramos.

Kekasih Brigadir JKekasih Brigadir Yoshua (Tengah) / Foto: 20Detik

Di sisi lain, Komnas HAM punya pernyataan berbeda mengenai komunikasi via telepon antara Brigadir Yoshua dan Vera Simanjuntak. Komnas HAM menyebut punya bukti Brigadir Yoshua menelepon kekasihnya pada pukul 16.31 WIB, bukan 16.43 WIB.


"Dua hari kami di sana (Jambi), ketemu Vera juga, bertanya pada Vera. Jadi kalau ada yang bilang Vera menelepon Joshua bukan tanggal 8 (Juli), nggak punya data dia. Tanggal 8 (Juli), jam 16.31 WIB, bukan 16.43 WIB. Kami punya buktinya," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (3/8).

Taufan mengatakan pihaknya mengantongi data-data akurat. Hal ini dipertegas Taufan untuk menyikapi spekulasi liar dari publik.

"Kami punya buktinya, makanya saya bilang, saya undang ada kalau bilang bahwa itu tidak benar, datang. Kroscek, 'Mana datamu?'. Jangan koar-koar di mana-mana begitu. Tunjukkan barang buktinya, kan gitu," tegas Taufan.

"Kita nggak mau dibikin spekulasi macam-macam semua. Nanti lama-lama jadi lebih kabur," sambungnya.

Vera Simanjuntak adalah kekasih Brigadir Yoshua yang berprofesi sebagai bidan di Merangin, Jambi. Setelah sang kekasih tewas, ia diselimuti duka mendalam, kecemasan, hingga ketakutan.

Profesi sebagai bidan sudah ditekuni Vera sejak lama, kini ia memilih meninggalkan pekerjaan tersebut.

Selama menjadi bidan, Vera dikenal sebagai sosok yang penyayang dan periang, tetapi kini berubah seketika.

"Dia (Vera Simanjuntak) merasa tertekan, akhirnya memilih mundur dari pekerjaan," kata Johnson Panjaitan, kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua.

Setelah Brigadir Yosua tewas ditembak, Vera Simanjuntak dimintai keterangan di Polda Jambi. Sebanyak 32 pernyataan diberikan tim penyidik kepada kekasih ajudan Ferdy Sambo tersebut.

Di sela-sela pemeriksaan, Vera mengenang sosok Brigadir J yang rupanya telah berniat untuk menikahi dirinya pada tahun depan.

"Baik orangnya, terus penyayang," kenang Vera Simanjuntak.

"Iya, rencananya mau menikah, tujuh bulan lagi rencananya," imbuhnya.

Penjelasan awal tentang tewasnya Brigadir J sudah disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pada Senin (11/7) lalu. Namun, alibi baku tembak masih diragukan pihak keluarga karena bekas luka yang tak wajar.

Autopsi kedua sudah dilakukan untuk memastikan apa penyebab tewasnya Brigadir Yoshua. Keluarga semakin hari semakin mengungkapkan kejanggalan yang mereka rasakan di balik kepergian Yoshua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo.

(yoa/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER