Jadi Host Program Makan, Ncess Nabati Rajin Ketemu Dokter Gizi

Ncess Nabati mengaku menemui banyak tantangan ketika dirinya menjadi pembawa acara program makan-makan Trans TV, Bikin Laper.

Beberapa tantangan besar yang harus dihadapi Ncess Nabati adalah makanan yang berminyak, berlemak, dan masih banyak lagi.

"Tantangan terbesar adalah makanan yang berminyak, berlemak, santan, pedas, jeroan, pokoknya banyak banget deh," ujar Ncess Nabati di Jakarta, Rabu (27/4).

Oleh karenanya, Ncess merasa agak sebal ketika ada orang-orang yang selalu menyatakan bahwa dirinya merasakan kebahagiaan karena dibayar usai makan.

"Mungkin orang nyangkanya aku enak makan dibayar gitu kan, tapi kan mereka nggak tahu risikonya seperti apa," tegasnya lagi.

Bikin Laper! Ncess Nabati Terpikat Kelezatan Bakmi Godog Jogja/ Foto: dok. Bikin Laper Trans TV

Bahkan, Ncess Nabati mengaku pernah mengalami susah nengok dan makan setelah makan seafood. Setelah di cek ke dokter, tekanan darah pria 32 tahun itu sangat tinggi.

"Malah pernah sakit pas tahun kedua Bikin Lapar. Aku makannya terlalu enjoy dan nggak mikirin, tiba-tiba lagi makan seafood sama Dimas, aku nggak bisa nengok dan ngomong," jelasnya.

"Akhirnya gue panik kan, syutingnya berhenti. Aku ke UGD dan cek dokter ternyata tensinya tinggi banget," tambahnya lagi.

Kini Ncess Nabati mulai mengunjungi dokter gizi untuk mengecek kesehatan tubuhnya. Selain itu, ia juga mengimbangi kegiatannya dengan berolahraga.

"Nah, sekarang tahu gitu aku jadi rajin ke dokter gizi dan olahraga, cek per tiga bulan. Aku selalu cek ke dokter," tuturnya.

Ncess Nabati juga mulai menyeimbangkan antara pola makan dengan olahraga.

"Semenjak konsultasi sama dokter ya selalu tanya dan cara terbaiknya adalah olahraga. Kalau syutingnya sampai sore, ya, aku stop makannya gitu setelahnya dan harus didampingin sama olahraga pokoknya mah," pungkasnya.