Wartawan Teman Amber Heard Diusir Hakim Keluar dari Ruang Sidang, Kenapa?

Teman dekat Amber Heard, jurnalis musik Inggris Eve Barlow, secara mengejutkan dikeluarkan dari persidangan Johnny Depp terkait pencemaran nama baik pada Kamis (14/4).

Dikutip dari Pagesix, sumber yang hadir di persidangan menyebutkan bahwa Eve Barlow terlibat pertengkaran dengan hakim karena menggunakan ponsel selama sidang.

Sesuai aturan hukum, hanya anggota tim hukum Depp dan Heard yang diizinkan memiliki perangkat pribadi di dalam ruang sidang. Namun, Barlow terlihat menggunakan ponselnya di pengadilan beberapa kali selama persidangan.

Barlow juga mencoba mengadvokasi Heard dengan meminta tim hukumnya untuk menunjukkan kepada Hakim Penney S. Azcarate bahwa Georgina Deuters, saksi dari pihak Johnny Depp, diduga dikompromikan sebagai saksi.

Barlow diduga membawa unggahan media sosial dari Georgina Deuters dan mengklaim itu adalah unggahan terbaru dari persidangan saat ini.

Padahal, unggahan tersebut sebenarnya dibagikan pada tahun 2021 selama persidangan Depp saat melawan surat kabar The Sun di London.

Georgina Deuters sendiri telah dikeluarkan dari persidangan karena mengaku menonton sidang Amber Heard secara daring sebelum memberi kesaksian. Pernyataannya di depan hakim juga dicoret dan dianggap tidak sah.

Sementara itu, pengacara Johnny Depp menanggapi peristiwa ini dan mendorong mosi agar Barlow dilarang secara permanen dari ruang sidang, yang kemudian disetujui hakim.

"Amber meminta teman jurnalis terdekatnya duduk di depan dan tengah dengan tim hukumnya di persidangan, membuat tweet langsung, mengirim SMS, dan mengunggah informasi," kata seorang sumber.

"Eve Barlow sepertinya mengira dia adalah bagian dari tim hukum Amber. Pengacara Depp akhirnya merasa cukup dan membuatnya dilarang masuk ruang sidang," sambungnya.

Johnny Depp menggugat Amber Heard atas pencemaran nama baik terkait pengakuan soal kekerasan dalam rumah tangga.

Sementara itu, Amber Heard bersikeras bahwa dia mengatakan yang sebenarnya dan telah menggugat Depp sebesar US$100 juta atau Rp1,4 triliun.