Pramugari Christine Tewas dengan Luka di Area Intim, Pelaku Ternyata Gay

ARM | Insertlive
Rabu, 09 Mar 2022 08:10 WIB
Christine Angelica Dacera Pramugari Christine Tewas dengan Luka di Area Intim, Pelaku Ternyata Gay (Foto: Instagram/xtinedacera)
Jakarta, Insertlive -

Kasus kematian pramugari Christine Dacera yang menghebohkan Filipina hingga saat masih belum menemukan titik terang.

Tewasnya Christine bermula ketika ia dan sejumlah temanya berada di sebuah kamar hotel untuk merayakan pesta Malam Tahun Baru.

Namun nahas, Christine ditemukan meninggal dunia di bak mandi pada pagi harinya, dengan sejumlah luka di area intimnya.

ADVERTISEMENT

Polisi pun dengan gesit menyebut bahwa dia diperkosa dan dibunuh dan langsung menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku.

Akan tetapi, pihak kepolisian membebaskan ketiga pria tersebut karena mereka mengaku sebagai penyuka sesama jenis alias gay.

Lantas bagaimana perkembangan kasus ini? Kabar terbaru dari kasus ini pun seperti menemukan jalan buntu, jaksa di Makati, Filipina, menolak seluruh tuntutan yang diadukan pihak keluarga korban.

Departemen Kehakiman (DOJ) setempat mengumumkan dalam jumpa pers pada Senin (7/2) lalu, menolak pengaduan pelanggaran narkoba, sumpah palsu, menghalangi keadilan, pemalsuan dan pencemaran nama baik yang diajukan oleh ibu Christine, Sharon, dan rekan-rekan.

"Kasus-kasus yang disebutkan dalam laporan tersebut adalah satu-satunya kasus yang melibatkan Christine Dacera," kata Wakil Juru Bicara DOJ Emmeline Villar dikutip dari Rappler.


Jaksa juga mengabaikan pengaduan bahwa ada kecerobohan yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan.

"Tidak ada bukti yang mengatakan bahwa responden ceroboh karena gagal membawa perhatian medis segera ke Dacera dan hal yang sama menyebabkan kematiannya. Bukti menunjukkan bahwa responden melakukan CPR segera setelah mengetahui keadaan berbahaya Dacera dan mencari bantuan dari lobi hotel," kata DOJ.

Selama kasus ini berlangsung, jabatan Kepala Polisi Makati Kolonel Harlod Depositas dicopot karena dianggap lambat dan banyaknya kesalahan dalam proses penyelidikan kasus ini.

(arm/agn)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER