Simon Leviev 'Tinder Swindler' Digugat Keluarga Pengusaha Berlian Asli

Simon Leviev seorang penipu yang kisahnya dijadikan film dokumenter berjudul Tinder Swindler kini dituntut oleh keluarga berlian Leviev yang sebenarnya.

Pria asal Israel itu dianggap telah mencemarkan nama baik Leviev karena berpura-pura menjadi anggota keluarga tersebut.

Pemilik nama Shimon Hayut itu juga digugat karena memperkaya diri sendiri atas nama mereka.

Gugatan terhadap Simon Leviev diajukan oleh Chagit Leviev yang merupakan CEO dari Leviev Group USA.

"Untuk waktu yang lama, dia (Simon) telah membuat representasi palsu sebagai putra Lev Leviev dan menerima banyak manfaat (termasuk yang material), dengan licik dan menggunakan kata-kata palsu, mengaku sebagai anggota Keluarga Leviev, dan bahwa keluarganya akan membayar dan menanggung biaya manfaatnya," tulis gugatan tersebut dalam dokumen yang diterima Page Six.

Tidak hanya mencomot nama Leviev, Simon bahkan menggunakan merk dagang LLD Diamonds untuk menipu agar korbannya percaya bahwa ia memang bagian dari perusahaan berlian tersebut.

"Dia bahkan menggunakan merek dagang LLD Diamonds untuk membuat korbannya percaya bahwa dia memang bagian dari perusahaan berlian (CEO-nya tidak kurang, per tanda tangannya) dan merupakan anggota Keluarga Leviev." sambung gugatan tersebut.

Chagit CEO Leviev Group USA menuturkan bahwa dirinya baru mengetahui soal Simon Leviev pada 2017. Ia menegaskan bahwa tidak ada nama Simon di keluarganya.

"Kami mulai mendengar kabar tentang Simon Leviev pada 2017. Ada sembilan saudara kandung di keluarga saya, lima saudara laki-laki - dan tidak satupun dari mereka disebut Simon - dan empat anak perempuan," katanya kepada kami.

The Tinder Swindler./ Foto: Dok. Netflix

Pihak Leviev Group USA sebelumnya sudah sempat melaporkan Simon ke pihak kepolisian Israel. Namun, pria tersebut tidak bisa dilacak karena pergi ke berbagai negara.

"Saya sudah pernah melaporkannya kepada pihak kepolisian Israel. Namun ia bergerak melalui begitu banyak negara yang berbeda sehingga sulit untuk melacaknya." pungkasnya.