Cerita Fico Fachriza Terjerumus Narkoba Saat di Puncak Karier

kpr | Insertlive
Jumat, 14 Jan 2022 21:15 WIB
Pihak kepolisian menangkap artis narkoba berinisial FF yang ternyata adalah Fico Fachriza seorang komika. Yuk intip potretnya! Cerita Fico Fachriza Terjerumus Narkoba Saat di Puncak Karier / Foto: instagram.com/ficofachriza
Jakarta, Insertlive -

Fico Fachriza, seorang stand up komedi diamankan polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Saat penangkapan, polisi menemukan barang bukti berupa tembakau gorila.

Sebelumnya Fico pernah mengaku sempat mengkonsumsi narkoba pada empat tahun lalu. Adik dari Rispo Ananta Putra ini juga kerap membagikan pengalamannya dalam penyalahgunaan narkoba sebagai pembelajaran.

Dalam kanal Youtubenya, Fico mengungkapkan bagaimana pengalamannya berhenti dari jeratan narkoba. Ia mengaku sulit untuk terlepas dari kecanduan barang haram tersebut.

ADVERTISEMENT

"Satu hari setelah memutuskan untuk berhenti dari sesuatu negatif, gue yakin besoknya masih ada godaan atau pemikiran atau tindakan untuk melakukannya lagi," ungkap Fico dalam kanal Youtubenya.

Fico pun awalnya merasa takut untuk membuat video mengenai pengalamannya mengkonsumsi narkoba. Namun ia yakin pengalamannya itu dapat menjadi pembelajaran bagi orang lain.

"Jadi dengan sangat sadar gua bikin video yang memang gua tahu. Dan tidak gampang mengumpulkan keberanian untuk mengungkap bahwa lu adalah bekas pemakai," ucap Fico.

"Tapi gua belajar banyak dari pengalaman gua, terlalu sayang ilmunya jika hanya untuk pribadi. Gua punya kesempatan berbagi, gua ambil kesempatan itu," sambungnya.

Fico pun menceritakan bagaimana dirinya bisa terjerumus ke lingkaran narkoba. Karier tengah naik daun, serta keuangan yang bisa dikatakan berlebih bagi usianya kala itu masih 19 tahun, Fico merasa bingung.


Lalu datanglah salah satu temannya yang menawarkan narkoba jenis tembakau gorila. Usia masih labi, tentunya membuat Fico mudah terpengaruh hal negatif tersebut.

"Diambang bingung gua, diumur yang masih labil, dengan rekening yang melembung, gua gamang. Apa lagi yang harus gua lakukan, untuk karir gua rasa cukup, uang sudah berlebih, gua nggak tahu harus ngapain lagi. Lalu datanglah seorang teman yang membawa pengaruh negatif. Di pertengahan tahun 2015, ada narkoba jenis baru namanya tembakau gorila. Semua biasa saja, dia tidak datang sebagai penjual, tidak ada tanda-tanda kesuraman saat itu," beber Fico.

"Dia hanya datang dan mengatakan, 'lu tahu ganja nggak? Ini ada narkoba, efeknya lebih cepat dari ganja, strong banget'. Kata teman gua, 'jago lu kalau ngisap tiga kali tapi nggak muntah'. Ini masalah orang yang memiliki ego besar. Tidak bisa kalem jika ditantang sedikit. Gua langsung mengiyakan dan mencoba," sambung Fico.

Sejak saat itu lah, Fico rutin membeli tembakau gorila tersebut. Berawal dari sebungkus dalam sehari, hingga akhirnya menjadi tiga bungkus. Setahun lamanya mengkonsumsi tembakau gorila, Fico mengaku tidak pernah diciduk polisi. Hal tersebut dikarenakan belum adanya pasal yang mengatur mengenai tembakau gorila saat itu.

"Lalu setiap hari gua membeli tembakau itu dari harga 350 ribu per-bag atau plastik, lalu dosisnya naik menjadi 2 bag perhari. Lalu naik lagi, lalu gua sudah kebal dengan tembakau gorila," tutur Fico.

"Gua pakai hampir setahun, aman-aman aja. Karena selain gua mainnya bersih, di Indonesia belum ada pasal tentang tembakau gorila," lanjutnya.

Fico pun akhirnya merasa lelah dengan kebiasaannya menggunakan narkoba tersebut. Terlebih teman-temannya sudah jauh makin maju dalam kariernya.

Fico Fachriza mengaku dirinya membutuhkan bantuan untuk keluar dari jeratan narkoba. Namun ia merasa malu untuk mengakui bahwa dirinya seorang pemakai.

"Gua lelah berkutat dengan sesuat yang membuat gua nggak maju. Lalu gua berspekulasi sepertinya gua harus mengakhiri semua ini," ungkap adik Rispo Ananta itu.

"Gua butuh bantuan, tapi gua malu cerita kalau gua adalah pemakai. Ke orang tua, keluarga, tempat yang paling mungkin gua cari untuk berbagi adalah teman baik, yang tidak men-judges gua seorang pecandu," lanjutnya menjelaskan.

Tentunya Fico merasa beruntung memiliki teman yang dapat membantunya untuk mengalihkan pikiran terhadap narkoba. Namun Fico merasa tak selamanya ia bisa bergantung terhadap orang lain. Fico pun memutuskan untuk kembali melakukan rutinitas sebelum ia mengenal narkoba.

"Beruntung gua punya mereka. Mereka mau nemenin gua berhari-hari untuk mengalihkan gua dari pikiran terhadap narkoba," tukas Fico.

"Gua juga berfikir, gua tidak bisa selalu bergantung pada mereka. Akhirnya gua mengingat-ingat kembali apa saja yang dulu gua lakukan untuk mengisi waktu sebelum gua tersentuh narkoba," pungkasnya.

(kpr/kpr)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER