2 Penguasa Negara yang Tolak Hak Istimewa Poligami

DIS | Insertlive
Kamis, 14 Oct 2021 09:00 WIB
Raja dan Ratu Bhutan Foto: Facebook His Majesty King Jigme Khesar Namgyel Wangchuck
Jakarta, Insertlive -

Menjadi raja atau pangeran di suatu negara, memiliki banyak hak istimewa sebagai pemimpin.

Diantara hak istimewa tersebut salah satunya ialah bisa bebas menikah lagi atau mempunyai banyak selir.

Di beberapa negara raja atau pangeran yang memiliki selir bukan hal yang tabu juga aneh.

ADVERTISEMENT

Namun, diantara hak istimewa tersebut ada satu raja dan pangeran yang hanya setia pada istri satu-satunya.

Simak ceritanya di bawah ini:

1. Raja Jigme dari Kerajaan Bhutan

Pasangan raja dan ratu dari kerajaan Bhutan belum lama merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-10. Keduanya pun membagikan kebahagiaan lewat unggahan foto keluarga di laman Instagram.

Pasangan rumah tangga yang harmonis itu disebut-sebut memiliki jalinan asmara bak kisah dongeng.

Ratu Jetsun hanya gadis biasa yang tinggal di Bhutan dan bertemu dengan Raja Jigme pertama kali pada usia 7 tahun sementara sang pewaris kerajaan berusia 17 tahun.


Pertemuan keduanya saat piknik itu membuat Ratu Jetsun menjadi istri Raja Jigme 14 tahun kemudian.

Ratu Jetsun dan Raja Jigme dari Kerajaan BhutanRatu Jetsun dan Raja Jigme dari Kerajaan Bhutan/ Foto: Instagram/queenjetsunpema

Ratu Jetsun kecil kala itu mengakui bahwa ia menyukai sang raja yang tampan.

"Saya ingin menikahi Anda, aku menyukaimu," ungkap Jetsun kecil dilansir dari Worldofbuzz.

Pengakuan polos itu membuat Raja Jigme yang masih kecil jadi bingung. Namun, di sisi lain Raja Jigme juga jatuh cinta dan berjanji akan menikahi Jetsun bila sudah dewasa.

Kedekatan keduanya di masa kecil membuat mereka dijodohkan dan menjadi beban bagi Ratu Jetsun hingga tanpa sadar mereka bertemu kala sang ratu berusia 21 tahun yang tengah mengenyam pendidikan di Regent's College, London, Inggris.

Keduanya menikah pada 13 Oktober 2011 dengan gaya tradisional Bhutan dan kini memiliki dua orang anak. Demi Ratu Jetsun, Raja Jigme rela melepas hak berpoligami.

Baca di halaman selanjutnya.

Mendiang Pangeran Philip memiliki kisah asmara dengan istrinya Ratu Elizabeth II.

Dalam berbagai sumber, jalinan asmara keduanya dimulai lewat jatuh cinta pandangan pertama Elizabeth pada usia 13 tahun saat ia dan ibunya mengunjungi sekolah Philip di Royal Naval College.

Keduanya lantas mulai bertukar surat dan berlanjut selama beberapa tahun hingga Pangeran Philip meminta Raja George untuk menikahkannya dengan Elizabeth.

Keduanya bertunangan dilakukan pada 10 Juli 1947 saat usia Elizabeth 21 tahun. Elizabeth sendiri merupakan sepupu jauh Philip dari garis keturunan Ratu Victoria.

Demi menikahi Elizabeth, sang pangeran rela meninggalkan gelar kerajaan Yunani dan Denmark-nya, mengambil nama belakang Mountbatten dari keluarga ibunya, mengadopsi Anglikanisme sebagai agama dan menjadi warga negara Inggris.

Pernikahan keduanya digelar pada 20 November 1947 di Westminster Abbey dan dikaruniai empat anak, Charles, Anne, Andrew dan Edward.

Sebelum Elizabeth dinobatkan sebagai Ratu Inggris, Philip memilih mundur dari karir militernya setelah mencapai pangkat komandan.

Ia pun digelari pangeran dan setia mendampingi Elizabeth II menjadi ratu dalam beragam tugas kerajaan. Dia pensiun dari tugas kerajaan pada 2 Agustus 2017, setelah menyelesaikan 22.219 tugas solo sejak 1952.

Pangeran Philip meninggal dunia pada 9 April dalam usia 99 tahun.

Pemakamannya digelar secara sederhana sesuai permintaannya di Gereja St. George di Windsor Castle pada 17 April dan disiarkan secara langsung di televisi.

(dis/dis)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER