Kisah Perjuangan Leani Ratri, Kecelakaan hingga Raih 2 Emas di Paralimpiade

Bangun Subuh hingga Raket untuk Joko Widodo
Walau memiliki keterbatasan, Leani mengaku tak pernah merasa minder dan justru semakin giat berlatih demi meraih mimpinya.
"Kalau saya mungkin tak berbeda dengan yang lain. Saat saya kecelakaan saya nggak merasa minder dan makin semangat lagi saya. Di 2018 saya nggak sempat naik karena kalah mungkin di ajang ini saya membuktikan," ungkapnya.
"Saya bertahan di Solo saya minta izin berlatih saya ingin menunjukkan yang terbaik. Saya bangun Subuh, orang bangun saya baru kelar latihan. Saya benar-benar ingin yang terbaik di Paralympics," sambungnya.
Leani juga berbagi cerita soal raketnya yang membawa namanya naik di podium juara diberikan kepada Presiden Joko Widodo.
"Paling berkesan karena saya baru pertama kali dan turun di ajang tertinggi dan jadi emas pertama buat Indonesia setelah 41 tahun. Alasan saya memberikan raket ke Pak Jokowi itu sebagai bentuk kehormatan saya, saya merasa sangat disamaratakan," ungkapnya.
"Awalnya raket saya mau pajang tapi hormat ke beliau lebih besar ketimbang apa yang saya inginkan tadi," lanjutnya.
Menutup perbincangan, Leani mengatakan akan tetap menjalani hidupnya dengan baik sebagai salah satu atlet terbaik Indonesia.
"Saya akan menjalaninya dengan baik. Anggap keterbatasan kita sebagai kelebihan untuk mencapai prestasi," pungkasnya.
TERKAIT