Mbah Fanani, Petapa Dieng yang Enggan Bicara hingga Miliki Rambut 7,5 Meter

DIS | Insertlive
Senin, 02 Aug 2021 07:30 WIB
Mbah Fanani Mbah Fanani, Petapa Dieng yang Enggan Bicara hingga Miliki Rambut 7,5 Meter/Foto: instagram.com/
Jakarta, Insertlive -

Mbah Fanani dikenal sebagai seorang pria tua yang hidup di sebuah tenda kecil di depan rumah warga di Dataran Tinggi Dieng.

Mbah Fanani menghabiskan waktu selama 22 tahun berada di dalam tenda kecil tanpa beraktivitas apapun termasuk berbicara. Dengan bermodalkan sebuah kain sarung, ia mampu bertahan dari dinginnya udara Dieng.

Kendati tak banyak omong, banyak orang yang datang berkunjung untuk menemui Mbah Fanani. Bahkan banyak dari mereka yang berasal dari berbagai daerah untuk bertemu Mbah Fanani sekedar melepas rasa penasaran atau dengan tujuan tertentu.

ADVERTISEMENT

Mbah Fanani memiliki keunikan tersendiri. Ia tak pernah berbicara sepatah kata pun, hanya melalui gerakan tubuh untuk mengisyaratkan sesuatu.

Tak hanya itu, Mbah Fanani memiliki rambut panjang hingga mencapai tujuh setengah meter dengan bagian ujung rambutnya digulung dan dibungkus dengan kain hingga menggumpal seperti gimbal.

"Ini rambut eyang ini kalau dibentangkan semuanya, dilepas, biasanya sekitar 7,5 meter, ini berhubung ini digulung, tidak boleh dibentangkan, (dibungkus kain)," ucap Halimah, salah seorang yang mengurus Mbah Fanani.

"Ini rambut eyang Mbah Fanani, ini berusia 147 tahun, dibentangkan 7,5 meter, dalam keadaan seperti gimbal ya, ini rambut ini ketika bunda merawat Syeh Fanani, dari rambut ini keluar cahaya dan bau luar biasa sekali," lanjutnya.

Baca di halaman selanjutnya.


Halimah beruntung menjadi salah satu orang yang bisa diterima kehadirannya oleh warga di sekitaran Dieng.

Mbah Fanani juga enggan meninggalkan Dieng sebagai lokasinya beristirahat. Walau sudah banyak pihak keluarga berusaha membawa pindah Mbah Fanani, ia selalu menolak dibawa pergi dari Dieng.

Menurut warga sekitar, Mbah Fanani sudah dianggap sebagai salah satu warganya lantaran telah menetap selama 22 tahun.

"Kalau ini sudah diterima sama warga sini, sudah jadi warga sini lah itunya, keluarganya ga, tapi tiap berapa bulan datang kesini, katanya ga mau dipindah, katanya," ucap salah satu warga.

"Setahu saya hampir 22 tahun lah, dia dulu posisinya tahunya saya di tanjakan itu loh, lalu pindah sebentar turun lagi ke dusun... lalu pindah disini.. di pertigaan itu satu kali disini satu kali," terang Halimah.

Selama 22 tahun tak bersuara, belum lama ini Mbah Fanani akhirnya mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya.

Ia menjelaskan alasannya menetap di Dieng selama 22 tahun.

"Mbah Fanani ini adalah seorang pertapa yang tadinya di Dieng asal Jawa Barat dalam perjalanannya menetap di Dieng sampai dijemput keluarganya pun, barusan mengeluarkan suara memilih tempat ini karena memang dari leluhur di sini, bertapa di gunung Dieng, beberapa tahun ini berada di tenda sini," pungkasnya.

(dis/dis)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER