"Betul bahwa kami sudah melakukan gugatan perceraian dengan penggugatnya adalah mbak Anggi Novita dan tergugat suaminya Mas Ferry Irawan, pada sekitar awal Juli lalu di pengadilan Agama Jakarta Selatan," kata pengacara Anggi, Yogi Widodo dikutip dari Detikcom, Jumat (16/7).
Gugatan cerai itu dilayangkan oleh Anggi ketika Ferry tengah melawan penyakit yang telah dideritanya.
"Orang ketiga nggak ada. Saya nggak mau terlalu jauh takutnya nanti salah, jatuhnya ghibah, jatuhnya fitnah. Ya udah kalau ini kehendak Allah, jalan terbaik, saya hanya bisa jalani aja," sambungnya.
Di sisi lain, Anggi Novita yang melihat tangisan dan pernyataan Ferry langsung memberikan bantahan lain.
Ibunda Ferry Irawan, Hariati juga ikut bersuara dan memberikan tudingan lain soal tabiat buruk sang menantu.
Dalam cerita Anggi Novita di publik, ia menduga bahwa seluruh perkataan Ferry ketika ia menggugat cerai hanyalah akting semata.
"Saya nggak tahu ya, cuma Allah SWT yang tahu apa yang dia omong, kalau dia bohong itu kan bulan Ramadan, di mana orang kalau bohong Allah yang kasih (balasan)," ungkap Anggi kepada Insertlive, Senin (19/7).
"Makanya di sini ya, saya ada bukti, bukti dia pergi ke rumah maminya, di sini ada pembantu saya, di rumah ini juga ada suster saya, nah itu jelas. Memang waktu saya COVID-19, dia memang datang, saya pernah kena COVID loh, udah saya stroke saya kena COVID, tuh lengkap kan penderitaan saya," kata Anggi.
Selain itu Anggi juga membahas soal omongan bahwa dirinya menggugat cerai Ferry yang sedang dalam keadaan sakit keras. Anggi seolah memberikan isyarat bahwa Ferry sebetulnya tidak mengalami pecah pembuluh darah. Anggi justru berujar bahwa sebenarnya sang suami itu mengalami saraf kejepit.
"Pecah pembuluh darah itu saya, orang yang namanya pecah pembuluh darah itu udah pasti diopname ya, udah pasti nggak sadar. Dia itu bukan pecah pembuluh darah, saraf kejepit. Kamu bisa tanya ke dokter Indah dan profesor Misbah apa itu pecah pembuluh darah, bukan saya ini ya. Saya pecah pembuluh darah itu benar-benar 8 mm ada fotonya, kamu minta aja fotonya (ke Ferry)," tutup Anggi.
Saat berbicara soal perceraiannya di publik Ferry Irawan tak kuasa menahan tangisnya.
Ferry mengatakan bahwa ia syok karena Anggi yang menemaninya selama 13 tahun tega menggugat cerai dirinya ketika ia tengah sakit.
"Saya nggak tahu harus ngomong apa, saya sakit dibilang akting. 13 tahun saya berumah tangga saya nggak pernah membuka aib rumah tangga saya sendiri. Mau saya dibilang apa juga saya hanya bisa pasrah," kata Ferry saat ditemui di kediamannya di Bekasi, Jumat (16/7).
"Saya selama ini diam aja, saya dibilang nggak mau urusin yang sakit, hanya Allah yang tahu apa yang saya lakukan untuk dia (Anggi Novita)," imbuhnya.
Padahal, Ferry tetap setia menemani dan mengurus Anggi kala dirinya sedang sakit, walau Anggi berbicara Ferry tak pernah merawatnya ketika dirinya tengah sakit.
"Saya tidak pernah meninggalkan dia. Tapi saya sebetulnya hanya tahun lalu aja adik saya tahu saya seperti setrikaan bolak-balik ke sini (Bekasi) cuma saya diem," tuturnya.
Ibunda Ferry Irawan, Hartati juga ikut berbicara soal kisruh perceraian sang putra sembari membeberkan perlakuan tak menyenangkan Anggi yang kerap mengusir anaknya dari rumahnya.
Ibunda Ferry juga mengungkapkan perlakuan buruk yang ia terima dari sang menantu.
"(Ferry) dibilang, 'urus ibu kamu yang udah tua, tidur sama ibu kamu aja'. Ya saya namanya ibu sama anak mau sampai setua apapun, ibu sama anak ya ngurus," ungkapnya saat ditemui di kediamannya di Bekasi, Jumat (16/7).
"Urus orangtua kamu aja yang udah lansia bentar lagi juga pikun. Itu ada WA-nya. 'Nggak apa-apa Fer' saya bilang," lanjut ibu Ferry.
Ia terus berpikiran positif bahwa ada sesuatu hal buruk hingga Anggi berperilaku demikian.Ibunda Ferry selama ini hanya bisa pasrah mendapat caci dan hinaan dari sang menantu.
"Saya mah terima dibilang apapun memang saya udah tua. Saya nggak dimasukin hati ya, mungkin dia lagi sakit sensitif terima aja saya, biar nanti Allah yang balas," ujar ibunda Ferry menambahkan.
Kendati sang ibu legowo, Ferry tampaknya sudah habis kesabaran dengan Anggi yang ikut menyeret sang ibu.
"Kasihan ibu saya dihina terus, saya nggak kuat," timpal Ferry.
Berbeda dengan pengakuan sang ibunda yang menyebut anaknya diusir, Anggi justru mengatakan bahwa Ferry duluan yang memilih untuk pergi meninggalkan rumah tangga mereka.
"Saya jelaskan di sini bahwa saya itu ditinggalkan sama Ferry, waktu itu seminggu sebelum lebaran. Dia sendiri yang bilang mau meninggalkan saya 'Terserah kamu, saya mau pergi, terserah kamu mau marah sama saya', dan tidak tidak balik-balik lagi ke rumah saya," ungkap Anggi kepada Insertlive, Minggu (18/7).
Meski begitu Anggi berujar bahwa Ferry masih dalam kondisi bugar ketika pergi. Bahkan kala itu justru kondisi Anggi yang masih sakit akibat stroke.
"Dia pergi itu dalam keadaan sehat, dan itu kalau nggak salah jam 12 malam, ada saksinya orang rumah saya. Saya mau nggak mau ikhlas karena dalam keadaan sakit waktu itu," ungkap Anggi.
Hal itu yang akhirnya menjadi landasan Anggi untuk menggugat cerai Ferry. Bahkan sekitar 3 tahun lalu rupanya Anggi juga sudah sempat cerai dari Ferry meski rujuk kembali.
"Saya pikir itu udah jadi suatu bentuk talak atau perpisahan, karena dia tidak menghubungi saya sama sekali," tutup Anggi.
Mengenai kabar soal kekecewaan Anggi pada Ferry Irawan soal hal finansial itu, Anggi membantahnya. Anggi justru merasa bahwa Ferry sendiri yang memang tidak tegas sebagai kepala rumah tangga.
"Saya ya lihat Ferry itu kurang tough ya, dan saya tidak mendapatkan figur kepala rumah tangga untuk saya ke depannya karena dia sering pergi, dan bukan saya usir ya, dia pergi sendiri," beber Anggi kepada Insertlive, Minggu (19/7).
Selain itu, ada masalah besar yang juga membuat Anggi sakit hati pada Ferry hingga mengaku sangat kecewa karena telah dibohongi ibunda Ferry selama bertahun-tahun.
"Memang waktu itu ada masalah besar, ibunya membohongi saya selama 8 tahun, wajar saya agak kecewa, saya nggak bisa dibohongin," tegas Anggi.
"Tidak, justru saya yang kecewa karena Ferry tidak mendapatkan job, tidak mendapatkan job syuting, ini lebih ke pribadi Ferry sendiri. Saya tidak menuntut dia untuk kerja atau apa, tapi dia memang lagi susah untuk dapat job," pungkas Anggi.
Memiliki perusahaan yang bergerak di bidang advertising, Anggi sempat mengupayakan agar Ferry mendapat syuting dengan meminta tolong ke petinggi-petinggi stasiun televisi Indonesia.
"Orang ketiga sih enggak ada yah, mungkin dari Ferry sendiri yah karena dia tidak ada syuting. Saya sampai minta-minta ke semua direktur TV 'Tolong dong suami saya syuting,'. Saya lihat dia enggak ada syuting, kerjaannya tidur terus di rumah, maminya minta tolong sama saya," bebernya.
"Yah enggak tahu memang waktu itu dia lagi susah kali yah, saya enggak ngerti juga," ungkapnya.
Selain itu, Anggia juga percaya faktor ekonomi bukan penyebab rumah tangga dengan Ferry pecah. Pasalnya, selama ini Anggia lah yang banyak menutupi semua biaya keluarga dan hal tersebut bukan masalah besar baginya.
"Saya sudah cover kok itu (biaya) semua, saya juga enggak pernah minta nafkah sama dia, bulanan atau apa bukan saya sombong, tapi emang saya lihat dia itu kurang motivasi," paparnya.
"Karena Ferry jarang kerjaan untuk syuting, dia kebanyakan nganggur, jadi kebanyakan tidur mungkin pikirannya kusut yah," duganya.
Sifat Ferry yang cukup menyusahkan Anggia selama ini adalah selalu kabur dari masalah, dia bahkan menyebut sang suami seperti anak kecil.
Anggia juga membeberkan bahwa Ferry tega meninggalkan dirinya saat terbaring lemahakibat stroke di rumah. Ferry memilih pergi dari kediaman sang istri dan pulang ke rumah ibu.
"Saya tidak usir, dia pergi sendiri, itu ada bukti semua saya juga punya rekaman, tolong jangan dibohongin semua dibilang saya ngarang-ngarah, dia memang kayak anak kecil sering kabur dari rumah, dia bukan seorang pemimpin dia bukan suami yang baik, apa-apa kabur," tandasnya.
[Gambas:Video Insertlive]