Anji Negatif Corona tapi Positif Ganja

Anji sang Pelantun Bidadari Tak Bersayap belakangan ramai dibicarakan publik. Bukan karena karya terbarunya sebagai musisi, namun ia disorot lantaran diciduk polisi karena ganja.

Ditemukan barang bukti ganja seberat 30 gram, Anji diamankan di studio musiknya di Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (11/6) lalu. Dari kasus tersebut, ia dinyatakan positif mengonsumsi ganja.

Anji memang bukan sosok yang antagonis di mata publik. Sebagai vokalis yang berhasil menciptakan banyak lagu, Anji dikenal sangat baik, bahkan saat bertemu fansnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Anji mulai mengesampingkan profesinya sebagai seorang musisi. Eks vokalis Drive itu mulai menggeluti dunia YouTube dan berhasil menyajikan konten yang menarik.

Hanya saja beberapa kontennya berhasil menuai kontroversi. Salah satunya saat pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu menghadirkan seorang pria bernama Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor.

Dalam perbincangan mereka, terdapat topik yang membahas tentang pandemi COVID-19, serta pembicaraan tentang bagaimana manusia bisa bertahan hidup dan terhindar dari virus berbahaya tersebut.

Anji dengan pesonanya yang selalu tersenyum meladeni Hadi Pranoto yang mengklaim memiliki serum antibodi yang disebut bisa menyembukan COVID-19. Entah tanpa pikir panjang atau riset terlebih dahulu, Anji seolah percaya dengan perkataannya.

"Prof yang menciptakan serum antibodi COVID-19, obat untuk COVID, bisa menyembuhkan dan juga bisa mencegah. Ini vaksin atau bukan?," tanya Anji.

"Bukan, ini berbeda. Jadi kalau vaksin disuntik, ini diminum. Dalamnya terkandung cairan yang bisa membunuh COVID-19," jelas Hadi Pranoto.

Dari sana, publik mulai kehilangan respek dengan Anji. Pasalnya, di saat Indonesia sedang genting karena COVID-19, Anji hampir saja menyebarkan informasi yang sembarangan. Anji bahkan seolah membenarkan semua perkataan dari Hadi Pranoto.

Anji/ Foto: Palevi/detikhot

Anji memang terlihat menjalani hidupnya dengan baik. Namun, musisi yang identik dengan kupluk itu menyimpan sisi kelam yang tak diketahui publik.

Anji pernah bercerita bahwa dirinya berhenti menggeluti dunia musik saat duduk di bangku SMP. Ia memutuskan rehat lantaran mengetahui ada rekan satu bandnya yang mengonsumsi obat-obatan terlarang.

"Saat SMP saya urungkan niat jadi musisi karena teman-teman drugs. Dan saya lupakan musik. Sampai akhirnya saya mulai lagi. Sampai akhirnya berubah nama jadi Drive," kenang Anji.

Meski begitu, Anji adalah sosok yang baik di mata keluarga dan sahabat. Menjadi seorang ayah, Anji pun tak melupakan bakat sang anak, Saga. Anji mengaku senang karena sang anak ternyata pintar menciptakan lagu.

"Jadi Saga itu memang pinter banget. Tapi dia itu yang paling ribet banget di rumah. Gitu. Jadi kalau kakak-kakaknya kan udah bisa dibilangin ya, udah bisa berpikir, udah SMP, udah SMA, dia sama adeknya sih yang lagi tahap ruwet gitu," ungkap Anji.

"Sebenarnya apa yang dilakukan Saga itu banyak dilakukan oleh anak-anak lain. Maksudnya Saga itu bukan satu-satunya. Malah banyak yang lebih pinter dari dia. Cuma kebetulan, kamu orang tuanya mencoba untuk menyalurkan (bakat) gitu," sambung Anji.

Intuisi Anji sebagai musisi tampak seolah bisa membaca pikiran sang anak. Saga disebut memiliki imajinasi meski usianya masih 9 tahun.

"Saga sih imajinasinya gawat sih. Maksudnya mungkin itu kali ya yang agak beda. Dia punya imajinasi yang saya susah jelasinnya, tapi memang iya. Kami biasain untuk dia berpikir dengan pola apa pun," jelas Anji.

Anji kini masih berurusan dengan polisi. Mengaku mengonsumsi ganja sejak September 2020, ia mengatakan hal tersebut dilakukan demi bisa membangkitkan ide kreatif yang tertanam dalam dirinya.

Lewat penjelasan yang diutarakan oleh polisi, Anji diduga membeli narkoba itu dari Amerika Serikat melalui daring. Publik pun terheran mengapa barang terlarang itu bisa masuk ke Indonesia.