Jadi Tahanan Kota, Mark Sungkar Bersyukur Bisa Lebaran Bareng Cucu
Permohonan Mark Sungkar untuk menjadi tahanan kota dikabulkan majelis hakim pada persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/5).
Hal ini dianggap Mark Sungkar sebagai berkah Ramadhan untuknya. Ia pun mengungkapkan bahwa kehidupan di dalam tahanan adalah sebuah pengalaman baru baginya.
"Oh ini masyaallah. Kalau hikmahnya besar sekali saya nikmatin dalam tahanan," ucap Mark Sungkar di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Mark yang akan keluar dari tahanan hari ini, Rabu (4/5) akan merayakan Lebaran bersama anak-anak dan cucu-cucunya di rumah.
"Amiin-amiin Insyaallah," tutur Mark.
Selain itu, terkurung di balik jeruji besi membuat Mark Sungkar sangat rindu akan kebebasan. Terlebih, saat terpapar COVID-19 Mark tak bisa berjemur di bawah matahari.
"(Kondisi) Alhamdulillah. Sudah sebulan saya nggak kena sinar matahari, itu yang memperparah. Insyaallah setelah ini akan berubah semuanya, Insyaallah," harap Mark Sungkar.
Karena bisa keluar dari penjara dan menjadi tahanan kota, Mark Sungkar sangat bersyukur. Pria 72 tahun itu juga meminta maaf kepada semua orang yang terlibat masalah dengannya.
"Alhamdulillah. Saya hanya mau menyampaikan satu hal saja, di bulan Ramadhan ini yang sudah sampai akhir, saya mohon maaf, beribu maaf pada siapapun yang pernah saya punya salah," ucap Mark Sungkar.
"Saya mohon maaf lahir batin. Kalau saya Alhamdulillah ini bukan ditahan, tapi Allah membuat saya lebih sadar lagi, membuat saya lebih dekat lagi," tambahnya.
Mark Sungkar diketahui tersandung kasus dugaan korupsi selama menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia (PPFTI) masa bakti 2015-2019.
Ayah Shireen dan Zaskia Sungkar itu didakwa melakukan tindak korupsi dan merugikan negara senilai Rp 649,9 juta.
(nap/fik)