7 Mitos Tentang Virus Corona yang Ternyata Keliru

Jihaan Khoirunnisaa | Insertlive
Rabu, 09 Dec 2020 21:20 WIB
Sars-CoV-19 test tube in purple protective glove, virus illustration on computer screen in background 7 Mitos Tentang Virus Corona yang Ternyata Keliru/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PS3000
Jakarta, Insertlive -

Mitos seputar virus Corona kerap beredar di masyarakat. Terlebih dengan arus penyebaran informasi di internet yang begitu cepat dan tak terbendung, membuat masyarakat mudah termakan berita yang belum diketahui pasti kebenarannya.

Dijelaskan oleh dokter pengobatan keluarga Neha Vyas, MD, terdapat 7 mitos tentang COVID-19 yang ternyata keliru, dikutip dari Health Essentials Cleveland Clinic. Kamu perlu tahu!

1. Tak Perlu Memakai Masker di Luar Ruangan

Risiko tertular COVID-19 saat di luar ruangan memang lebih rendah, namun bukan berarti kemungkinan itu tidak ada.

ADVERTISEMENT

Mikrodroplet yang berada di udara luar dapat menyebar dengan cepat dalam kondisi angin kencang, sehingga risiko terpapar COVID-19 saat berada di luar ruangan bisa saja terjadi.

2. Tak Perlu Mengikuti Pedoman Karena Terus Berubah

Virus Corona disebut 'novel' karena ini adalah virus baru yang tidak biasa. Dokter, perawat, dan ilmuwan tidak belajar mengenai COVID-19 di sekolah kedokteran atau selama pelatihan.

Namun, apabila dibandingkan dengan informasi yang ada di bulan Maret saat awal pandemi, tentunya saat ini kita tahu lebih banyak mengenai virus penyebab COVID-19 ini.

Oleh karenanya, kita perlu terus belajar, baik dalam hal pencegahan maupun pengobatan virus tersebut.

3. Pengidap Covid-19 Punya Harapan Hidup 99%

Diakui oleh para ahli, sebenarnya infeksi virus Corona bisa mematikan dan menyebabkan efek jangka panjang yang serius.


Meski tingkat kematian akibat COVID-19 pada orang yang sehat dan kelompok usia muda terbilang rendah, namun kelompok tersebut tetap punya kemungkinan mengalami sakit yang parah karena terpapar virus.

Pada sakit flu biasa mungkin gejalanya hanya bertahan maksimal 5 hari. Namun, pada COVID-19 gejala tersebut dapat berlangsung selama lebih dari 10 hari.

Bahkan, berisiko memicu komplikasi jangka panjang yang serius, antara lain pembekuan darah, masalah neurologis, kerusakan pada jantung, paru-paru, dan ginjal. Secara umum, angka kematian berubah berdasarkan usia dan masalah medis lainnya.

4. Masker Masih Efektif Meski Hanya Menutupi Mulut

Mulut dan hidung manusia terhubung satu sama lain. Jadi saat bersin, batuk, atau bernapas, kita menggunakan keduanya. Maka dari itu, masker haruslah menutupi tidak hanya hidung, tapi juga mulut.

Dengan menurunkan masker di bawah hidung kita bisa berisiko terpapar partikel virus yang menular lewat udara di sekitar, dan membuat orang lain ikut terkena percikan droplet dari kita.

5. Orang Sehat Tak Perlu Pakai Masker

Seringnya, orang tak sadar telah menyebarkan virus Corona karena mereka hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Hal ini rupanya berbahaya.

Sebab, orang tersebut akan merasa dirinya sehat dan tidak mengenakan masker atau menjaga jarak sosial, lalu akhirnya ikut menyebarkan virus ke orang lain.

6. Lebih Baik Tertular Covid-19 dan Terbiasa Dengan Virus

COVID-19 bukanlah penyakit seperti pilek atau flu biasa. Ini lebih menular pada populasi tertentu dan meningkatkan penyakit serta komplikasi, berbeda dari penyakit biasa.

Virus Corona juga bisa memicu kerusakan permanen pada otak, jantung, paru-paru, dan ginjal. Hingga kini belum diketahui dengan pasti apakah seseorang dapat kebal dari COVID-19 atau tidak jika sudah pernah terinfeksi sebelumnya.

7. Tes Covid-19 Tidak Dapat Dipercaya

Para ahli setuju bahwa tes COVID-19 sangat sensitif dan akurat. Meski terdapat kemungkinan adanya kekeliruan atau kesalahan pada hasil tes medis, namun hal ini jarang terjadi.

Biasanya ini disebabkan oleh waktu dan sampel, seperti pada hari-hari pertama terinfeksi di mana jumlah virus sangat rendah sehingga tidak bisa terdeteksi.

Secara umum, sebagian besar tes COVID-19 memiliki tingkat akurasi mencapai 90 persen.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk selalu #IngatPesanIbu dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) seperti yang dikampanyekan Satgas COVID-19.

[Gambas:Video Insertlive]



(nap/nap)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER