Pakar Buka Suara soal Keamanan Vaksin COVID-19

YOA | Insertlive
Rabu, 09 Dec 2020 17:40 WIB
jaga jarak Pakar Buka Suara soal Keamanan Vaksin COVID-19 (Foto: Unsplash / Adam Nieścioruk)
Jakarta, Insertlive -

Saat ini, Pemerintah di berbagai negara sedang berupaya menghadirkan vaksin COVID-19. Hal ini dilakukan guna memutus penyebaran sekaligus menekan kasus COVID-19.

Di tengah hasil uji klinis terhadap vaksin COVID-19, mitos seputar vaksin juga terus beredar di masyarakat. Bahkan, tak jarang masyarakat yang terhasut dan akhirnya meragukan keamanan dan kemanjuran vaksin COVID-19.

Melihat hal ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Cissy Kartasasmita mengimbau agar masyarakat bisa memilih terkait informasi yang benar.

ADVERTISEMENT

"Mitos seputar vaksin cukup banyak, masyarakat harus pandai memastikan informasi yang benar. Hal yang tidak masuk akal, harus kita tinggalkan. Terutama harus hati-hati untuk membagikannya dengan orang lain," ujarnya dikutip dari situs covid.go.id, Selasa (17/11/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan hingga saat ini masih belum ditemukan efek samping dari vaksin COVID-19 yang telah diuji coba pada ribuan relawan di Indonesia.

Bahkan, laporan keamanan uji klinik vaksin COVID-19 fase satu dan dua juga menunjukkan hasil baik sehingga menarik minat lebih dari 2.000 relawan untuk berpartisipasi pada uji klinik fase tiga.

Adapun dari 2.000 relawan tersebut, 1.620 relawan memenuhi syarat untuk berpartisipasi. Hingga saat ini, para relawan telah selesai melakukan vaksinasi dan menunggu laporan hasil uji resminya.

"Tidak ditemukan efek samping yang berat, info atau berita mengenai adanya yang meninggal, sakit berat, sakit punggung, itu tidak terbukti dari hasil uji klinik vaksin COVID-19. Setelah dilakukan penelitian, kejadiannya ternyata tidak berhubungan langsung dengan vaksinasi," paparnya.


Ia juga mengatakan keraguan terhadap vaksin COVID-19 justru akan menghambat terciptanya herd immunity, yang mana perlu minimal cakupan imunisasi COVID-19 setidaknya 70% dari jumlah populasi.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi. Hal ini mengingat vaksin merupakan cara mencegah infeksi penyakit tertentu yang efisien dan efektif seperti, BCG, polio, hepatitis B, campak, rubella, PCV, influenza, dengue, HPV, dan lainnya.

"Yang perlu diketahui pula, apabila kita melakukan imunisasi pada banyak orang maka akan timbul yang disebut dengan imunitas populasi atau dikenal dengan herd immunity. Ini akan melindungi orang lain yang belum atau tidak bisa diberi vaksin seperti, bayi atau orang dengan penyakit gangguan imun," pungkasnya.

Nah sambil menunggu hasil uji klinis fase ketiga, Insertizen jangan lupa #ingatpesanibu untuk selalu melakukan 3M yaitu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.

[Gambas:Video Insertlive]



(yoa/yoa)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER