Kasus Corona RI Terus Melonjak Sepekan Terakhir, Ini 3 Penyebabnya

Alfi Kholisdinuka | Insertlive
Rabu, 09 Dec 2020 19:30 WIB
Frontline workers treating male patient in ICU. Team of doctors are wearing white coveralls. They are in hospital during COVID-19. Kasus Corona RI Terus Melonjak Sepekan Terakhir, Ini 3 Penyebabnya/ Foto: Getty Images/Morsa Images
Jakarta, Insertlive -

Dalam sepekan terakhir, kasus COVID-19 di Indonesia terus mencatat peningkatan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Rekor kasus baru Corona paling tinggi tercatat per Kamis (3/12/2020) dengan angka 8.389 kasus.

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr Masdalina Pane, MSi mengakui bahwa kasus Corona sepekan terakhir meningkat secara signifikan.

Lebih lanjut ia menyebutkan, peningkatan kasus ini didasari beberapa hal, salah satunya pemantauan contact tracing. Pane juga menyinggung terkait fenomena gunung es dalam kaitan dengan peningkatan kasus COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Jadi kita berharap bahwa kasus-kasus yang kemarin masih di permukaan seperti fenomena gunung es, saat ini mulai kita deteksi lebih banyak sehingga yang akan ke RS akan lebih sedikit karena sudah lebih dulu ditemukan," jelas Dr Pane melalui siaran pers BNPB di kanal YouTube Selasa (8/12/2020).

Berikut tiga penyebab kasus COVID-19 RI terus naik dalam beberapa pekan terakhir:

1. Temuan kasus sedini mungkin

Pane menyebut temuan kasus sedini mungkin menjadi salah satu faktor peningkatan kasus baru Corona.

Menurutnya, temuan kasus COVID-19 sedini mungkin bisa mencegah lebih banyak kasus COVID-19 ringan menjadi parah atau berakhir dirawat di rumah sakit.

2. Testing

Selain itu, diakui Pane, testing COVID-19 yang dilakukan Indonesia jumlahnya terus meningkat.


Bahkan, jumlah tes ini sudah hampir memenuhi indikator atau standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kemudian yang menyebabkan kasus COVID-19 kita meningkat kemampuan testing yang juga semakin meningkat saat ini. Jadi kita hampir memenuhi indikator atau standar dari WHO," bebernya.

3. Contact tracing

Faktor ketiga yang menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir, yakni berkaitan dengan contact tracing. Dalam pemantauan contact tracing, klaster-klaster Corona umumnya ditemukan.

"Contact tracing itu kita melakukan pemantauan, jadi mencari sebanyak mungkin kontak erat, lalu melakukan pemantauan dalam 14 hari," jelasnya.

"Terkadang pemantauan ini yang kemudian menghasilkan kasus2 baru yang disebut klaster, sehingga peningkatan kasus COVID-19 cukup signifikan," kata Dr Pane.

Meski begitu, dirinya kembali menegaskan bahwa banyaknya kasus Corona di Indonesia tak masalah selama masih dalam kasus ringan. Ia kemudian mewanti-wanti agar jangan sampai ada kasus COVID-19 terlambat dideteksi.

"Tetapi tidak masalah selama dia dalam kasus yang ringan bahkan tanpa gejala sehingga dia tidak sampai harus ke RS. Tidak apa-apa jumlah kasus kita itu banyak, tetapi jangan sampai terlambat dideteksi,"pungkasnya.

Sebagai informasi, untuk menekan laju pandemi di Indonesia masyarakat diimbau untuk selalu #IngatPesanIbu dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) seperti yang dikampanyekan Satgas COVID-19.

[Gambas:Video Insertlive]



(nap/nap)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER