Kasus Corona RI Terus Melonjak Sepekan Terakhir, Ini 3 Penyebabnya

Dalam sepekan terakhir, kasus COVID-19 di Indonesia terus mencatat peningkatan dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Rekor kasus baru Corona paling tinggi tercatat per Kamis (3/12/2020) dengan angka 8.389 kasus.
Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Dr Masdalina Pane, MSi mengakui bahwa kasus Corona sepekan terakhir meningkat secara signifikan.
Lebih lanjut ia menyebutkan, peningkatan kasus ini didasari beberapa hal, salah satunya pemantauan contact tracing. Pane juga menyinggung terkait fenomena gunung es dalam kaitan dengan peningkatan kasus COVID-19.
"Jadi kita berharap bahwa kasus-kasus yang kemarin masih di permukaan seperti fenomena gunung es, saat ini mulai kita deteksi lebih banyak sehingga yang akan ke RS akan lebih sedikit karena sudah lebih dulu ditemukan," jelas Dr Pane melalui siaran pers BNPB di kanal YouTube Selasa (8/12/2020).
Berikut tiga penyebab kasus COVID-19 RI terus naik dalam beberapa pekan terakhir:
1. Temuan kasus sedini mungkin
Pane menyebut temuan kasus sedini mungkin menjadi salah satu faktor peningkatan kasus baru Corona.
Menurutnya, temuan kasus COVID-19 sedini mungkin bisa mencegah lebih banyak kasus COVID-19 ringan menjadi parah atau berakhir dirawat di rumah sakit.
2. Testing
Selain itu, diakui Pane, testing COVID-19 yang dilakukan Indonesia jumlahnya terus meningkat.
Bahkan, jumlah tes ini sudah hampir memenuhi indikator atau standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kemudian yang menyebabkan kasus COVID-19 kita meningkat kemampuan testing yang juga semakin meningkat saat ini. Jadi kita hampir memenuhi indikator atau standar dari WHO," bebernya.
3. Contact tracing
Faktor ketiga yang menyebabkan peningkatan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir, yakni berkaitan dengan contact tracing. Dalam pemantauan contact tracing, klaster-klaster Corona umumnya ditemukan.
"Contact tracing itu kita melakukan pemantauan, jadi mencari sebanyak mungkin kontak erat, lalu melakukan pemantauan dalam 14 hari," jelasnya.
"Terkadang pemantauan ini yang kemudian menghasilkan kasus2 baru yang disebut klaster, sehingga peningkatan kasus COVID-19 cukup signifikan," kata Dr Pane.
Baca Juga : Pakar Buka Suara soal Keamanan Vaksin COVID-19 |
Meski begitu, dirinya kembali menegaskan bahwa banyaknya kasus Corona di Indonesia tak masalah selama masih dalam kasus ringan. Ia kemudian mewanti-wanti agar jangan sampai ada kasus COVID-19 terlambat dideteksi.
"Tetapi tidak masalah selama dia dalam kasus yang ringan bahkan tanpa gejala sehingga dia tidak sampai harus ke RS. Tidak apa-apa jumlah kasus kita itu banyak, tetapi jangan sampai terlambat dideteksi,"pungkasnya.
Sebagai informasi, untuk menekan laju pandemi di Indonesia masyarakat diimbau untuk selalu #IngatPesanIbu dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) seperti yang dikampanyekan Satgas COVID-19.
- bnpb
- bnpb2020
- bnpb 2020
- bkkbn
- jaga jarak
- ingat pesan ibu
- ingat pesan ibu cuci tangan
- ingat pesan ibu cuci tangan pakai sabun
- ingat pesan ibu jaga jarak
- ingat pesan ibu memakai masker
- ingat pesan ibu mencuci tangan
- ingat pesan ibu menjaga jarak
- ingat pesan ibu pakai masker
- cuci tangan
- cuci tangan pakai sabun
- pakai masker

Libur Akhir Tahun, Warga Sebaiknya Belajar dari Liburan Sebelumnya
Sabtu, 05 Dec 2020 17:45 WIB
4 Cara yang Bikin Kesehatan Mental Kamu Terjaga di Masa Pandemi
Senin, 30 Nov 2020 19:45 WIB
Waspada, Ternyata Banyak Orang Tak Sadar Bahaya OTG COVID-19
Senin, 30 Nov 2020 18:40 WIB
Intip Suka Duka Pejuang Garda Terdepan COVID-19
Sabtu, 14 Nov 2020 18:00 WIB
Syuting 'Mission: Impossible 7' Dilanjutkan, Tom Cruise Minta Prokes Diperketat
Selasa, 29 Dec 2020 21:30 WIB
Penuh Haru, Reza Rahadian Dapat Surat Cinta dari Wanita Berusia 40 Tahun
Senin, 28 Dec 2020 15:30 WIB
Simak Fakta Kasus Corona Terus Naik Ketika Periode Libur Panjang
Minggu, 27 Dec 2020 14:30 WIBTERKAIT