Penyebaran Covid-19 Makin Ganas, KorSel Perketat Aturan Jaga Jarak
Saat ini, Korea Selatan sudah melaporkan lebih dari 200 kasus baru pasien Covid-19 selama 3 hari berturut-turut, pada hari Senin (16/11).
Dilansir dari Reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat ada 223 kasus positif Covid-19 pada hari Minggu (15/11). Angka ini tercatat paling tinggi sejak awal bulan September lalu.
Karena penyebarannya semakin ganas, pemerintah Korea Selatan tengah mempertimbangkan untuk memperketat aturan jaga jarak sosial. Ini dilakukan untuk mengekang wabah menyebar di kantor, fasilitas medis, dan berbagai pertemuan kecil.
Aturan pengetatan jaga jarak sosial ini, akan melarang adanya pertemuan publik yang terdiri dari 100 orang atau lebih. Kemudian, membatasi layanan keagamaan serta pengurangan penonoton di acara olahraga sebanyak 30%.
Tak hanya itu, beberapa fasilitas umum yang sangat rentan penyebaran Covid-19 termasuk bar dan karaoke, diharuskan untuk memperluas jarak di antara para tamu.
"Kami berada di persimpangan jalan kritis di mana kami mungkin harus menyesuaikan kembali jarak," ucap Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dilansir dari Reuters.
Menurutnya, saat ini situasi di Korea Selatan semakin berbahaya. Mengingat cepatnya penyebaran virus corona di kehidupan sehari-hari.
"Situasi saat ini berubah menjadi sangat berbahaya mengingat meningkatnya infeksi dari kehidupan sehari-hari dan kecepatan penyebaran yang tak henti-hentinya."
Oleh karena itu, Presiden Moon Jae In mendesak pihak berwenang dan pemerintah daerah, untuk meningkatkan pengawasan.
Salah satu langkahnya adalah untuk memberlakukan denda bagi orang-orang yang tidak mengenakan masker di depan umum.