Yang Harus Diperhatikan Saat Cuti Bersama di Masa Pandemi

Libur panjang dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW tentunya akan dimanfaatkan setiap orang untuk berkumpul dan berlibur bersama keluarga tercinta. Namun dengan kondisi pandemi seperti saat ini, kewaspadaan terhadap tingkat penularan virus COVID-19 harus sangat diperhatikan.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana berlibur ke tempat wisata. Hal ini mengingat potensi penyebaran virus COVID-19 ini akan sangat tinggi, lantaran adanya kerumunan di berbagai tempat wisata.

"Keputusan untuk keluar rumah harus dipikirkan secara matang dan mempertimbangkan semua risiko yang ada," ujar Wiku dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (20/10).

Untuk mengantisipasi tingkat penyebaran COVID-19 pada musim libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020 mendatang, Wiku pun menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan.

Hal pertama yang harus diperhatikan selalu ingat pesan ibu untuk pakai masker, selalu mencuci tangan dan tetap jaga jarak dan hindari kerumunan. Selanjutnya, bagi masyarakat yang akan menerima kunjungan keluarga atau pun sanak saudara, diharapkan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam menerima tamu.

"Karena kita tidak tahu dengan siapa sebelumnya keluarga kita tadi berinteraksi," lanjut Wiku.

Tak hanya bagi masyarakat yang berlibur maupun yang menerima kunjungan saja, pihak perusahaan pun harus mengawasi karyawan yang melakukan kegiatan berlibur maupun kunjungan ke luar daerah. Pihak perusahaan juga harus mewajibkan karyawan yang kembali dari perjalanan luar kota untuk melakukan isolasi mandiri.

Kewaspadaan ini berdasarkan data kenaikan kasus positif COVID-19 pada saat libur Lebaran Idul Fitri dan juga Hari Kemerdekaan kemarin. Akibat terjadinya kerumunan hingga lengahnya masyarakat dengan protokol kesehatan menyebabkan kasus positif Corona meningkat.

"Hal ini dipicu karena kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama liburan, serta tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan," ujar Wiku.

[Gambas:Video Insertlive]