Peringatan yang Diabaikan Sebelum Ledakan Dahsyat di Lebanon

DIS | Insertlive
Kamis, 06 Aug 2020 11:00 WIB
Ledakan di Lebanon Peringatan yang Diabaikan Sebelum Ledakan di Beirut Lebanon (Foto: Instagram)
Jakarta, Insertlive -

Ledakan besar di Beirut, Lebanon ini ternyata sudah menunjukkan peringatan-peringatan yang diabaikan. 

Pasukan keamanan di sekitar pelabuhan Beirut, dekat lokasi ledakan terjadi, telah mencurigai gudang yang mulai mengeluarkan bau aneh sejak 2019 lalu dan menyimpulkan bahan kimia yang berbahaya harus segera dihilangkan.

Seperti dilansir dari The Guardian, pada enam bulan lalu, petugas yang melakukan pemeriksaan mengungkapkan bahwa jika bahan kimian itu tidak dipindahkan, hal itu akan meledakkan seluruh Beirut. Mereka menyebutkan bahwa simpanan yang diduga amonium nitrat itu sebagai 'bom yang mengambang'.

ADVERTISEMENT

Namun, pihak otoritas setempat tak mau mendengarkan peringatan tersebut dan terus menjalankan aktivitas seperti biasa. 

"Ada budaya kelalaian yang diabaikan, korupsi kecil-kecilan serta endemik yang saling menyalahkan sebelum ledakan terjadi. Semua itu diawasi politik yang tak mumpuni dan pengabaian publik jadi terlihat baik dalam mengalihkan kesalahan," tulis analis dan Professor Universitas Georgetown, Faaysal Itani dalam laporan ke New York Times.

Ledakan yang diduga berasal dari Amonium Nitrat tersebut memiliki rumus kimia NH4-NO3 yang disederhanakan menjadi N2H403 yang berupa padatan kristal putih dan sangat larut dalam air.

Amonium nitrat memiliki komponen campuran peledak yang biasa digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian dan konstruksi sipil.

Senyawa kimia amonium nitrat bisa berbahaya dan mematikan bila terkontaminasi langsung dengan api atau sumber penyulut lain hingga menimbulkan ledakan besar.


Daya ledak tersebut terjadi ketika amonium nitrat terurai sangat cepat menjadi dua gas, nitrogen oksida dan uap air.

Sementara itu, hingga kini dipastikan ada lebih dari 100 orang korban tewas serta ribuan orang lainnya luka-luka. Jumlah ini belum dipastikan lebih jauh mengingat proses evakuasi masih terus berlangsung hingga kini.

[Gambas:Video Insertlive]



(dis/fik)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER