Digugat Kasus Pencemaran Nama Baik, Syakir Daulay Petik Banyak Pelajaran

Kasus gugatan pencemaran nama baik yang melibatkan penyanyi muda, Syakir Daulay, masih terus berlanjut. kasus ini sudah memasuki persidangan. Kasus ini pun menjadi pelajaran berharaga bagi penyanyi yang sedang naik daun tersebut.  

Didampingi tim kuasa hukumnya, Haris Azhar, Syakir disebut mendapatkan banyak pelajaran atas kejadian ini. Haris menambahkan, kliennya tampak santai dalam menghadapi kasus ini.

"Dia masih tetep rock and roll, masih santai dia, bisa lihat di sosmednya dia masih santai lah dia malah seneng ya dapet pelajaran kayak gini," kata pengacara Syakir Daulay di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (4/8).

Syakir juga tak mengira di usianya yang masih sangat muda, dirinya sudah harus berhadapan dengan hukum.

"(Tidak menyangka) harus masuk ke pengadilan, dia merasa bahwa orang bakal berurusan sama administrasi dan hukum itu nanti.Tapi dia belum umur 20 tahun, dia kan baru umur 18 jadi dia udah dihadapkan dengan masalah begini ya jadi banyak diskusi sama saya," cerita Haris.

Kasus dugaan pencemaran nama baik ini telah masuk tahap mediasi. Mediasi tersebut akan digelar pada 10 Agustus mendatang.

Sebelumnya, Syakir Daulay dijerat dengan Pasal 28 Ayat 1 Jo Pasal 45 A Ayat 1 dan atau Pasal 27 Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 3 Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE Pasal 311 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Kasus pencemaran nama baik ini berawal gara-gara akun YouTube Syakir yang menjadi kontroversi. Syakir Daulay mengunggah bahwa akun YouTube miliknya diretas. Syakir mengira ada pihak yang tidak bertanggungjawab telah meretas akun YouTubenya. 

Agi Subyanto melalui pengacaranya melaporkan Syakir Daulay ke pihak berwajib atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik karena dianggap membajak akun dan album sang penyanyi. Padahal menurut pihak Agi, Syakir telah menjual akun YouTube miliknya dengan harga Rp200 juta, pada Februari 2020 lalu.