Pencekalan UAS di 4 Negara, Dituding ISIS hingga Diusir dari Pesawat

DIS | Insertlive
Sabtu, 11 Jul 2020 08:30 WIB
UAS ustaz abdul somad Pencekalan UAS di 4 Negara, Dituding ISIS hingga Diusir dari Pesawat/Foto: dok YouTube UAS
Jakarta, Insertlive -

Ustaz kondang, Abdul Somad bercerita soal perjalanan dakwahnya kepada Imam Shamsi Ali, Imam dari Islamic Center of New York.

Obrolan yang bertajuk Tantangan dan Peluang Dakwah: Indonesia & US, UAS disinggung soal larangan masuk ke beberapa tempat, padahal ia tak pernah berbicara yang mengerikan ketika berdakwah.

"Saya sampai di Swiss, karena khawatir masuk, visanya emang Belanda, tapi masuk Swiss. Begitu sampai di imigrasi, mereka tak benarkan saya masuk. Ketika saya tanya, mereka memperlihatkan secarik kertas. Mereka katakan saya pernah menyampaikan ceramah di Belanda, dan saya punya paspor itu dicap untuk tak boleh masuk Eropa. Saya bilang ini paspor baru, dia minta paspor lama, saya bilang nggak mungkin saya bawa. Saya nggak pernah masuk Eropa," cerita UAS.

ADVERTISEMENT

"Setelah 5 jam, mereka deportasi, pulang melalui Thailand, kemudian ke Malaysia. Itu untuk visa Swiss dan Belanda. Kemudian ada undangan ke Inggris, mereka lebih cepat lagi, ketika boarding, pesawat Royal Brunei, satu jam setelah check in, mereka terkoneksi ke jaringan internasional, pesawat Royal Brunei tak izinkan saya berangkat, visa saya di-cancel, padahal visa itu sudah ada," lanjutnya.

Tak hanya di Eropa, UAS juga ditolak masuk ke Timor Leste saat akan bertemu dengan Uskup dan Xanana Gusmao. Ia dilarang masuk ke pesawat karena ada presiden yang juga ikut naik. UAS diusir dari pesawat lantaran ia diduga terlibat teroris dan jaringan ISIS.

"Begitu sampai di airport, saya ditahan. Saya tanya, larangan apa ini?. Mereka bilang, dua jam sebelumnya, kami diberitahu bapak nggak boleh masuk. Mereka bilang saya terindikasi ISIS, dia sambil senyum-senyum, dia bayangkan ISIS itu sangar sekali, kok ini ISIS-nya lucu," tuturnya.

"Akhirnya saya naik lagi ke pesawat, tak beberapa lama pramugari minta saya turun. Karena ada presiden di atas pesawat itu mau ke Jakarta. Dia nggak mau satu pesawat dengan teroris. Akhirnya saya turun menunggu pesawat berikutnya. Saya sampai sekarang nggak tahu, apa yang menakutkan," pungkasnya.


[Gambas:Video Insertlive]



(dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER