Anggap Remeh dan Tolak Pakai Masker, Presiden Brasil Positif Corona

DIS | Insertlive
Rabu, 08 Jul 2020 10:23 WIB
Presiden Brasil positif corona. Anggap Remeh dan Tolak Pakai Masker, Presiden Brasil Positif Corona/Foto: instagram.com/jairmessiasbolsonaro
Jakarta, Insertlive -

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Melansir dari Associated Press, Bolsonaro mengatakan pada publik secara langsung sambil menjelaskan kronologi awal mulanya ia terinfeksi virus corona.

"Hasil tesnya positif. Hari Minggu, saya tidak enak badan. Seninnya, bertambah buruk. Badan rasanya capek. Otot pegal-pegal. Bahkan, saya demam 38 derajat. Dokter kepresidenan curiga saya terinfeksi virus corona," ujarnya di hadapan reporter TV Brasil yang berkerumun.

ADVERTISEMENT

"Menimbang betapa seringnya saya bertemu warga, sepertinya saya memang telah terinfeksi corona sebelumnya. Cuma tak tahu saja, seperti mayoritas warga Brasil lainnya.

Sebelum akhirnya dinyatakan positif terinfeksi corona, Bolsonaro menganggap remeh virus tersebut. Ia bahkan tetap tampil di hadapan publik yang berkerumun dan bersalaman dengan para pendukungnya tanpa mengenakan masker.

Ia menyebut bahwa virus corona adalah 'flu ringan' maka ia berkali-kali menyebut pemberitaan tentang corona di media sebagai 'tipuan' untuk menyulut 'histeria' warga.

"Ini kampanye untuk melengserkan saya, warga perlahan-lahan akan sadar bahwa mereka hanya ditipu media," tuturnya pada Maret lalu.

Bolsonaro juga diketahui ikut serta dalam demo menentang karantina dan social distancing yang diterapkan gubernur di Brasil.


Kini, walau sudah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, ia masih congkak dengan menyebut dirinya baik-baik saja di hadapan publik.

"Saya baik-baik saja, ingin jalan-jalan, normal, tapi dilarang," bebernya sambil berjalan mundur dan membuka maskernya untuk memperlihatkan dirinya baik-baik saja.

Ia mengklaim bahwa kesehatannya tersebut di dapat lantaran ia minum obat anti-malaria, hydroxychloroquine yang selalu dipromosikan oleh Donald Trump padanya.

Padahal, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika, obat tersebut tidak efektif yang bisa berisiko mengubah ritme jantung.

[Gambas:Video Insertlive]



(dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER