Sharon Stone Stroke 7 Tahun, Sang Simbol Seks Amerika Sempat Hidup Susah
Sharon Stone (62) merupakan salah simbol seks Hollywood saat dia berada di puncak popularitas era 90-an dan awal 2000.
Namun, penyakit yang sangat serius menghadang langkah Sharon Stone untuk meraih kesuksesan yang lebih besar.
Pada wawancara dengan USA Today, Sharon mengaku bahwa dirinya mengalami pendarahan otak selama 9 hari yang mngakibatkan dirinya berada dalam kondisi strok.
Dia mengungkapkan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk bisa sembuh.
Fase tersebut, kata Sharon, merupakan hantaman berat dalam kehidupan dan kariernya.
"Aku kehilangan segalanya," ucap Sharon.
Selain mengalami stroke, Sharon juga sedang dalam proses perebutan hak asuh tunggal untuk anak semata wayangnya.
"Aku sedang memperjuangkan hak asuh anak saat itu sembari berusaha untuk berfungsi," ungkapnya.
Setelah menjalani proses penyembuhan selama tujuh tahun, Sharon pun kembali berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.
"Kamu menemukan dirimu berada di baris belakang garis bisnis, seperti yang aku alami. Aku harus memulai lagi," serunya.
Oleh karena itu, Sharon tak pernah melupakan jasa Bernard Arnault CEO LVMH (Louis Vuitton Moet Henessy) yang menghubunginya untuk menjadi model label Dior, ketika dia sedang sepi job.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bernard Arnault yang menyelamatkan saya dengan memberi saya kontrak Dior," imbuhnya.
Dia menyebutkan bahwa masa-masa penyembuhan dan berusaha bangkit kembali produktif sebagai aktris sebagai waktu yang cukup berat.
"Dulu itu aku aktris yang sangat diinginkan, aku sama populernya dengan Putri Diana," sebutnya.
Kala mendapatkan serangan stroke untuk kali ke-empat, Sharon mengatakan bawha dia tidak langsung ke rumah sakit.
"Kebanyakan orang akan mati jika begitu," ucapnya.
Beruntung, nyawa Sharon bisa terselamatkan meskipun dokter sempat ragu dia bisa bertahan hidup.
"Setelah aku mendapatkan operasi, dokter bahkan ragu aku bisa hidup lebih dari satu bulan," pungkasnya.
(syf/syf)