Tak Ada Hati Nurani, Warga Semarang Tolak Jenazah Perawat Covid-19

DAMAR SINUKO | Insertlive
Jumat, 10 Apr 2020 16:47 WIB
Warga di sekitar Pemakaman Sewakul, Semarang, Jawa Tengah, menolak pemakaman jenazah perawat pasien Covid-19. Foto: Istimewa
Jakarta, Insertlive - Derai dan isakan tangis haru mengiringi keberangkatan ambulans yang membawa jenazah Nuria Kurniasih ke tempat peristirahatan terakhir di pemakaman Sewakul, Kabupaten Semarang, pada Kamis (9/4) kemarin. 

Nuria Kurniasih merupakan seorang perawat Rumah Sakit Karyadi, Semarang, Jawa Tengah, yang disebut terinfeksi virus corona  Covid-19 setelah beberapa hari merawat seorang pasien positif Covid-19. 

Pasien yang dirawat oleh Nuria dengan tulus tersebut telah meninggal di rumah sakit tempatnya bekerja. 



Hal ironis dan terbilang tak memiliki hati nurani terjadi ketika jenazah Nuria tiba di Pemakaman Umum Kabupaten Semarang, warga sekitar dan ketua RT menolak jenazah Nuria karena dianggap dapat menularkan virus corona Covid-19. 

Berbalut duka dan kesedihan mendalam, keluarga Nuria sampai harus memohon kepada warga sekitar tempat pemakaman agar mereka bisa menyemayamkan Nuria seperti anggota keluarga lainnya yang telah dimakamkan di lokasi yang sama. 

Hanya bergeming mendengar permohonan keluarga Nuria, warga tetap menolak sampai akhirnya jenazah dibawa kembali ke kamar mayat RS Karyadi Semarang. 

Akhirnya, pihak rumah sakit dan pemerintah kota Semarang meminta supaya almarhumah Nuria dimakamkan di pemakaman TPU Bergota Semarang pada Kamis malam. 


Tak Ada Hati Nurani, Warga Semarang Tolak Jenazah Perawat Covid-19 Foto: Istimewa

Peristiwa penolakan jenazah ini mencuat di media sosial dan bergulir viral.

Para pengguna media sosial atau netizen mengecap perilaku kejam warga Sewakul yang menolak jenazah Nuria. Bahkan, tak sedikit yang melayangkan kritikan pada pemerintah kabupaten Semarang karena dianggap tak punya hati nurani. 

"Kami mendapatkan informasi di lapangan setelah itu kami langsung turun kelapangan, ada BPBD ada kami kemudian ada Kesbangpol terus ada pak ketua DPR juga hadir pak camat juga hadir kemudian juga kru kadinkes juga hadir dari rumah sakit kariadi juga ada , dari kepolisian dari TNI juga ada kapolres dari pak kapolsek ada semua di sana," jelas Ngesti Nugraha, Wakil Bupati Semarang. 

Dia menambahkan dan mengingatkan semua warga Semarang bahwa apa yang terjadi pada keluarga Nuria ini adalah yang pertama dan terakhir. 

"Kita juga tadi saya sampaikan secepatnya ini nanti tempat yang akan kita siapkan untuk makam ini tidak hanya kaitannya dengan yang covid tapi juga untuk makam umum, nanti segera ada kepastian nanti kita sampaikan kepada temen temen pers," pungkasnya. 



Kejadian yang sangat disayangkan ini benar-benar dianggap keterlaluan karena Nuria adalah sosok perawat yang berada di garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19. 

Nuria merupakan pahlawan atau pejuang kesehatan di Indonesia yang selama bekerja hanya mengutamakan kebutuhan pasien, terutama saat kondisi pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia seperti sekarang ini. 

[Gambas:Video Insertlive]



ADVERTISEMENT



(syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER