5 Fakta Menarik Dokter Tirta, Influencer Nyentrik dan Pecinta Sneakers

nap | Insertlive
Jumat, 27 Mar 2020 13:11 WIB
Beberapa fakta unik tentang dokter Tirta, salah satu influencer nyentrik Indonesia yang galakkan kampanye cegah virus Corona. Dokter Tirta sedang menjadi sorotan (Foto: Instagram/drtirta)
Jakarta, Insertlive - Dokter Tirta sedang menjadi perbincangan publik di tengah wabah virus Corona. Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini merupakan influencer yang sedang mengkampanyekan pencegahan virus Corona CoVID-19. Di balik gayanya yang tampil beda itu, dokter Tirta juga sangat kritis. 

Hal ini dapat dilihat saat dokter Tirta diundang di acara YouTube Deddy Corbuzier. Belakangan ini, dokter muda ini juga tampil di sejumlah acara talk show di tekevisi yang membahas tentang Corona. 

Sosok pemilik nama Tirta Mandiri Hudhi ini pun langsung mencuri perhatian publik dengan gaya bicaranya yang nyablak dan penampilannya yang nyentrik, terutama di kalangan anak muda. 

ADVERTISEMENT

Tak pelak, banyak yang penasaran dengan sosok pria berkacamata ini. Berikut Insertlive sajikan informasi seputar fakta dokter Tirta yang sedang menjadi sorotan tersebut. Cek halaman selanjutnya. 

[Gambas:Video Insertlive]



Pria kelahiran Surakarta, 30 Juli 1991 ini, seorang dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).



Ia pertama kali populer di media sosial karena rasa cintanya terhadap sepatu sneakers yang begitu tinggi. Bahkan sekarang, dr Tirta memiliki toko untuk orang-orang yang ingin menjual sneakers mereka. Menjadi penyuka sneakers, membuat dr Tirta sepertinya melihat peluang bisnis. Ia membuka usaha cuci sepatu yang bernama Shoes and Care.



Usaha ini awalnya ia mulai dari kos-kosannya di Yogyakarta ketika dr Tirta masih kuliah. Saat ini, usaha cuci sepatunya tersebut sudah semakin berkembang. Tercatat, sudah terdapat 19 toko dan tersebar di 9 kota di Indonesia. Dokter yang memiliki nama asli Tirta Mandira Hudhi ini adalah alumni Fakultas Kedokteran UGM yang lulus pada tahun 2013. Ia juga sempat praktik sebagai dokter dinas di Puskesmas Turi dan Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.



Namun, ia berhenti praktik sejak tahun 2018 lalu. Dokter Tirta juga sempat ditawarkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan kedokteran S2 di Belanda dan Jerman oleh Profesor Iwan. Namun, ditolak karena dirinya masih ingin fokus di IGD dan belum siap keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya. Dokter Tirta juga memiliki masa lalu yang menarik. Dokter Tirta menceritakan dirinya pernah ditampung preman Blok M saat masih muda. 


Kisah ini masih terus diingat dokter Tirta. Bahkan, ia banyak belajar dari pengalamannya tersebut. Ia menambahkan bahwa dari situ dirinya mempekerjakan orang-orang yang datang dari latar belakang yang beragam. Berawal dari khawatir akan penyebaran virus Corona di Indonesia, dokter Tirta mulai menggalakkan kampanye pencegahan virus tersebut.

Lewat video podcast di YouTube milik Deddy Corbuzier, dr Tirta terang-terangan bahwa dirinya terjun langsung untuk memberikan edukasi demi pencegahan Corona. Ia memang tak kembali menjadi dokter, dirinya menjadi agen preventif. 



"Aku memberikan info di sini kenapa aku terjun lagi memberikan edukasi, terjun lagi jadi agen preventif," ucap dr Tirta.
(nap/fik)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER