Warga Wuhan Nyaris Gila saat 'Lockdown', Ada Keharuan dari Kisah Pasutri Ini

Dias Samsoerizal | Insertlive
Jumat, 20 Mar 2020 14:26 WIB
Cerita dua warga lokal yang merasakan perubahan di kota Wuhan, China setelah wabah virus corona yang meluas. Situasi kota di China/Foto: instagram.com/theworldaftercovid
Jakarta, Insertlive - Pandemi virus corona semakin meluas di berbagai belahan dunia. WHO telah menetapkan wabah corona ini sebagai pandemi yang berbahaya.

Setidaknya ada 7 negara di dunia seperti Irlandia, Denmark, Spanyol, Italia, Perancis, Malaysia dan China yang telah melakukan upaya pencegahan dengan sistem lockdown alias mengisolasi diri mereka dari dunia luar. 

Melalui tayangan video dokumenter yang direkam langsung oleh dua warga lokal ini memperlihatkan situasi China yang lumpuh total sejak pemerintah mengeluarkan perintah untuk menutup 20 kota sejak Januari 2020.

Kota Wuhan, yang menjadi kota pertama dalam penyebaran virus corona terlihat seperti 'kota hantu' karena tak ada warganya yang keluar satupun kecuali tenaga medis dan para relawan yang memeriksa kesehatan setiap warga.

Merasakan karantina diri selama hampir dua bulan, warga lokal yang merekam aktivitasnya mulai merasa ada yang tak beres pada emosi dan psikis mereka. Lin Wenhua yang memilih menjadi salah satu relawan medis mengaku bahwa ia merasa sangat lelah dengan keadaannya saat ini. 

"Teman lamaku mengatakan bahwa aku memberikan respons tak seperti biasanya. Aku pikir itu benar karena aku kurang istirahat dan makan dengan baik. Secara tiba-tiba aku merasa sangat kelelahan," ujarnya.

Sementara, Cai Kaihai yang bekerja sebagai seorang pembuat film merasa kehilangan semangat hidup setelah istrinya dinyatakan positif terjangkit virus corona dan mulai merasa depresi karena tak kunjung mendapat perawatan di rumah sakit.

"Istriku seorang pekerja rumah sakit, tiba-tiba dia menghubungiku dan mengatakan 'aku kena' dia menjelaskan kalau ia positif corona. Dokter minta aku dan istriku untuk mengkarantina diri di rumah. Aku menjadi tak semangat. Istriku juga sama. Ia terus menangis karena gejalanya semakin parah," ungkapnya.


Dalam video yang kini jadi trending nomor satu di YouTube Indonesia, pasutri itu berjuang begitu berat. Suaminya yang sabar begitu tabah menghadapi depresinya sang istri yang melemah karena COVID-19 tapi belum bisa dirawat karena situasi tak memungkinkan.

Sang suami bahkan sempat diusir beberapa kali. "Pergi sana, aku tak mau kamu ada di sini!" ucap sang istri yang depresi dan sebenarnya tak mau menularkan penyakitnya.

Tapi sang suami tetap bersabar sembari mengurus istri dan bersih-bersih dengan peralatan lengkap dari atas sampai kaki. 

Ada adegan di mana suaminya memasak sup ayam dan mengetuk agar istrinya mengambil makanan itu. Adegan-adegan itu pun bikin netter terharu.

Suaminya memang seorang filmmaker. Karenanya ia tetap menyalakan kamera agar nantinya menjadi dokumenter pribadi mereka.

Nyatanya upaya pencegahan wabah yang dilakukan oleh China ini mendapat sanjungan dari berbagai pihak karena dengan cepat China dapat mengurangi jumlah orang yang terjangkit virus dengan cepat.

Berdasarkan peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, Jumat (20/3), tercatat bahwa China berhasil menurunkan kurva grafik orang yang terjangkit virus corona menurun tajam dengan total kesembuhan sebanyak 58.381 orang.

Di Amerika Serikat sendiri telah dilakukan uji coba vaksin virus corona kepada salah satu relawan, dan China mengejar ketinggalan di belakangnya dengan mencari relawan yang akan di uji coba.

Ini video trending kisah mereka di BBC yang menyentuh.

[Gambas:Youtube]



[Gambas:Video Insertlive]



ADVERTISEMENT

(dis/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER