Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Korban Bullying Berakhir Amputasi, Psikolog: Pelaku Harus Dihukum

Daaris Nurrachmah | Insertlive
Selasa, 04 Feb 2020 21:42 WIB
Intan Erlita/Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive - Baru-baru ini kabar soal perundungan atau bully kembali menyita perhatian masyarakat. Seorang siswa yang duduk di Sekolah Menengah Pertama asal Malang, Jawa Timur harus rela kehilangan salah satu jarinya karena harus diamputasi.

Saraf di jari tengah korban tak lagi berfungsi sebagai imbas dari perundungan yang menimpanya. Hal ini pun menyita perhatian psikolog, Intan Erlita.

Ia tidak setuju dengan keputusan damai antara orang tua pelaku dan korban. Intan menyebut jika pelaku perundungan tersebut tetap harus diberi hukuman agar mendapatkan efek jera dan tidak mengulanginya kembali.


"Bercanda yang menyebabkan orang lain celaka, terlepas dari bercanda atau atau diduga melakukan bullying, pelakunya tetap diberikan hukuman agar memberikan efek jera, apalagi bercanda jangan kelewat batas karena dia bisa membahayakan orang lain," ungkap Intan Erlita pada Insertlive, Selasa (4/1).

Wanita berhijab itu menambahkan jika permasalahan tidak bisa selesai dengan damai hanya karena orang tua dari pelaku menanggung biaya rumah sakit ataupun ganti rugi.

"Memang orang tua dari pelaku menanggung biaya pengobatan bagi korban tapi itu bukan solusi, buat si pelaku bagaimana agar mereka tidak mengulangi lagi hal-hal yang serupa," lanjutnya.

Oleh karena itu, Intan Erlita mengimbau untuk lebih memerhatikan pada psikologi korban agar tidak menderita trauma yang berkepanjangan.
Intan Erlita/ Foto: Marianus Harmita

"Si korbannya gimana, korbannya butuh penanganan lho, dia pasti akan ada trauma sendiri, ketakutan, mungkin dia akan tidak percaya sama lingkungan. Jangan menganggap hal ini terlalu biasa tapi jangan heboh-heboh amat," pungkas Intan Erlita.

Saat ini, pihak kepolisian Malang sudah melakukan penyelidikan serta pemeriksaan kepada keluarga korban dan tujuh siswa yang terduga pelaku perundungan. Mereka juga memfokuskan pada pemulihan kondisi korban.

(arm/arm)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK