Korban Bullying Berakhir Amputasi, Psikolog: Pelaku Harus Dihukum

Jakarta, Insertlive - Baru-baru ini kabar soal perundungan atauĀ bully kembali menyita perhatian masyarakat. Seorang siswa yang duduk di Sekolah Menengah Pertama asalĀ Malang, Jawa Timur harus rela kehilangan salah satu jarinya karena harus diamputasi.
Saraf di jari tengah korban tak lagi berfungsi sebagai imbas dari perundungan yang menimpanya. Hal ini pun menyita perhatian psikolog, Intan Erlita.
Ia tidak setuju dengan keputusan damai antara orang tua pelaku dan korban. Intan menyebut jika pelaku perundungan tersebut tetap harus diberi hukuman agar mendapatkan efek jera dan tidak mengulanginya kembali.
"Bercanda yang menyebabkan orang lain celaka, terlepas dari bercanda atau atau diduga melakukan bullying, pelakunya tetap diberikan hukuman agar memberikan efek jera, apalagi bercanda jangan kelewat batas karena dia bisa membahayakan orang lain," ungkap Intan Erlita pada Insertlive, Selasa (4/1).
Wanita berhijab itu menambahkan jika permasalahan tidak bisa selesai dengan damai hanya karena orang tua dari pelaku menanggung biaya rumah sakit ataupun ganti rugi.
"Memang orang tua dari pelaku menanggung biaya pengobatan bagi korban tapi itu bukan solusi, buat si pelaku bagaimana agar mereka tidak mengulangi lagi hal-hal yang serupa," lanjutnya.
Oleh karena itu, Intan Erlita mengimbau untuk lebih memerhatikan pada psikologi korban agar tidak menderita trauma yang berkepanjangan.
"Si korbannya gimana, korbannya butuh penanganan lho, dia pasti akan ada trauma sendiri, ketakutan, mungkin dia akan tidak percaya sama lingkungan. Jangan menganggap hal ini terlalu biasa tapi jangan heboh-heboh amat," pungkas Intan Erlita.
Saat ini, pihak kepolisian Malang sudah melakukan penyelidikan serta pemeriksaan kepada keluarga korban dan tujuh siswa yang terduga pelaku perundungan. Mereka juga memfokuskan pada pemulihan kondisi korban.
(arm/arm)
Saraf di jari tengah korban tak lagi berfungsi sebagai imbas dari perundungan yang menimpanya. Hal ini pun menyita perhatian psikolog, Intan Erlita.
ADVERTISEMENT
"Bercanda yang menyebabkan orang lain celaka, terlepas dari bercanda atau atau diduga melakukan bullying, pelakunya tetap diberikan hukuman agar memberikan efek jera, apalagi bercanda jangan kelewat batas karena dia bisa membahayakan orang lain," ungkap Intan Erlita pada Insertlive, Selasa (4/1).
Wanita berhijab itu menambahkan jika permasalahan tidak bisa selesai dengan damai hanya karena orang tua dari pelaku menanggung biaya rumah sakit ataupun ganti rugi.
"Memang orang tua dari pelaku menanggung biaya pengobatan bagi korban tapi itu bukan solusi, buat si pelaku bagaimana agar mereka tidak mengulangi lagi hal-hal yang serupa," lanjutnya.
Oleh karena itu, Intan Erlita mengimbau untuk lebih memerhatikan pada psikologi korban agar tidak menderita trauma yang berkepanjangan.
![]() |
"Si korbannya gimana, korbannya butuh penanganan lho, dia pasti akan ada trauma sendiri, ketakutan, mungkin dia akan tidak percaya sama lingkungan. Jangan menganggap hal ini terlalu biasa tapi jangan heboh-heboh amat," pungkas Intan Erlita.
Saat ini, pihak kepolisian Malang sudah melakukan penyelidikan serta pemeriksaan kepada keluarga korban dan tujuh siswa yang terduga pelaku perundungan. Mereka juga memfokuskan pada pemulihan kondisi korban.
(arm/arm)
ARTIKEL TERKAIT

Baby Adzam Nangis Dipeluk Sule, Ini Kata Psikolog
Kamis, 17 Nov 2022 12:50 WIB
Penilaian Psikolog soal Isu Nissa Sabyan Suka Ayus yang Sudah Beristri
Jumat, 26 Feb 2021 18:04 WIB
Heboh Soal Lulusan Angkatan Corona, Begini Kata Psikolog
Sabtu, 30 May 2020 20:30 WIB
Pria Tunjukan Kemaluan di Depan Anak, Psikolog: Itu Perilaku Eksibisionis
Minggu, 26 Jan 2020 11:20 WIB
BACA JUGA

Terobsesi dengan Idol Virtual, Psikolog: Sadarkan, Dunia Nyata Lebih Indah
Minggu, 07 Jun 2020 08:45 WIB
Kata Psikolog Soal Oplas Challenge yang Bisa Bikin Orang Nggak Pede
Sabtu, 30 May 2020 19:00 WIB
Intan Erlita Jelaskan Kondisi Psikologis Tiga Setia Gara (PART 3)
Kamis, 12 Dec 2019 22:47 WIB
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER