Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Kalahkan Sunda Empire, King Of The King Pamer Saldo Triliunan Rupiah

Insertlive | Insertlive
Kamis, 30 Jan 2020 19:20 WIB
King of The King (Foto: Istimewa)
Jakarta, Insertlive - Setelah petinggi Sunda Empire resmi ditangkap dan ditetapkan jadi tersangka, kini kembali muncul adanya kerajaan baru King Of The King yang sempat menghebohkan warga Tangerang lewat sebuah spanduk besar.

Spanduk yang terpasang di wilayah Tangerang itu memperlihatkan para petinggi King Of The King dengan potret Presiden Pertama RI, Soekarno juga potret Nyi Roro Kidul.

Sementara itu, spanduk yang sempat meresahkan warga di Tangerang sudah dicopot oleh pihak Satpol PP.




Kini, terungkap fakta baru, BU dan Z, dua orang kaki tangan King of The King yang bergerak di Kalimantan Timur (Kaltim) telah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya pun memiliki tugas masing-masing dalam upaya merekrut anggota baru sebanyak-banyaknya dengan memperlihatkan dokumen palsu yang isinya soal kepemilikan rekening Rp720 triliun.

"Jelas (dokumen) palsu. Kita sudah kroscek ke BNI di wilayah sini," ujar Kapolres Kutai Timur, Kaltim, AKBP Indras Budi Purnomo dikutip dari detikcom, Kamis (30/1/2020).

Dipaparkan oleh Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra lebih lanjut, dokumen palsu dibuat dengan BU dan Z dituliskan atas nama Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) dengan meminta bayar Rp1,75 juta orang.

"Mereka (tersangka) menjanjikan ke masyarakat (dikembalikan dana setoran) Rp 1-3 miliar. Untuk meyakinkan (calon anggota) mereka sengaja menunjukkan dokumen. Ada dokumen BNI soal yang bersangkutan BU memiliki harta Rp 720 triliun untuk meyakinkan warga ketika mendaftar," papar AKP Ferry.

BU dan Z juga diketahui sempat bertemu dan berkomunikasi dengan Dony Pedro, Presiden King of The King di Bandung pada Juli 2019 silam.

Ditelusuri lebih jauh, di Kaltim, pengikut IMD yang berkaitan dengan King of The King berjumlah 93 orang yang tersebar di Samarinda, Berau, dan Kutai Timur. Di Kutai Timur sendiri berjumlah 20 orang anggota yang diminta setoran sebutan dana amanah Allah.

"Tapi tidak semua sanggup (langsung membayar). Ada yang bayar cicil. Kalau versinya pelaku belum sampai Rp 100 juta (di Kaltim), karena ada yang dicicil," tukas AKP Ferry lebih lanjut.

(dis/dis)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK