Janin 8 Minggu Titi Kamal Harus Dikuret, Ini Penjelasan Pakar

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Kamis, 21 Nov 2019 07:54 WIB
Pengalaman Titi Kamal mengalami janin tidak berkembang dan penjelasan pakar. Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Film horor bertajuk Makmum mendulang sukses dan berhasil meraih rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) sebagai film terlaris di Malaysia sepanjang 2018-2019. 

Siapa sangka di balik pencapaian film yang disutradarai oleh Hadra Daeng tersebut menyimpan pengalaman menyedihkan yang dirasakan oleh salah satu artisnya, yakni Titi Kamal. 

Titi Kamal yang berperan sebagai perias jenazah dalam film Makmum membuat pengakuan mengejutkan.



Dia mengatakan bahwa usai merampungkan proses syuting film Makmum setahun lalu, dia harus menjalani kuret karena janin dalam rahimnya tak berkembang. 

Janinnya saat itu, kata Titi, sudah berusia delapan minggu. 

"Jadi saat aku diajakin Makmum pas bulan Juli kalau enggak salah itu aku lagi hamil ketiga. Nah, itu pas banget aku udah tanda tangan kontrak, udah aku okein," ungkap Titi Kamal dilansir dari 20Detik.

Namun Titi menegaskan bahwa kondisinya itu bukan karena proses syuting Makmum. 

Menurut uraian yang dipaparkan HaiBunda.com, janin tidak berkembang lebih dikenal dengan istilah Intrauterine Growth Restriction (IUGR).


IUGR adalah ketika bayi dalam kandungan gagal tumbuh pada tingkat yang diharapkan selama kehamilan. Jadi,  pertumbuhan janin bisa dibilang terhambat tidak seperti seharusnya.

IUGR adalah hasil dari masalah bayi tidak mendapat oksigen ataupun nutrisi yang cukup. Kurangnya nutrisi ini memperlambat pertumbuhan bayi.

Selain itu, bisa karena sejumlah alasan, seperti insufisiensi plasenta, di mana jaringan yang memberikan oksigen dan nutrisi ke bayi tidak terpasang dengan benar atau tidak berfungsi dengan benar.

"Janin dan ibu hubungannya mirip seperti buah dan pohonnya. Kalau putus tangkainya sebelum matang anggap saja mangga maka akan jadi pencit. Tapi bisa dicoba ditunggu dulu dengan berbagai cara supaya mangga ini tetap jadi matang bahkan setelah lepas dari pohonnya. Apa dieram atau dikarbit. Ada juga yang sudah matang tapi enggak putus-putus, 80% masak pohon dan putus," ujar  dr.Hari Nugroho Sp.OG dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video Insertlive]


(syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER