Ribut-ribut soal Pendapatan Lagu Dark Horse Katy Perry

nap | Insertlive
Rabu, 31 Jul 2019 15:26 WIB
Lagu Katy Perry, Dark Horse dianggap menjiplak lagu gospel berjudul, Joyful Noise. Lagu Daek Horse Katy Perry dianggap menjiplak (Foto: Instagram/katyperry)
Jakarta, Insertlive - Juri Pengadilan Los Angeles memutuskan lagu Dark Horse milik Katy Perry lagu rap gospel berjudul Joyful Noise yang rilis pada tahun 2009 lalu. Lagu tersebut dinyanyikan Marcus Gray. Kasus ini sudah memasuki pembahasan soal penalti yang harus dibayar Katy karena telah melanggar hak cipta lagu tersebut.
Sidang penalti sendiri digelar pada Selasa (30/7) kemarin di Pengadilan Los Angeles.

Menurut pengacara Marcus Gray, lagu Dark Horse sudah mendapatkan keuntungan sebesar US$ 41 juta atau setara dengan Rp566 miliar. Namun, dalam sebuah perjanjian yang dtandatangani di pengadilan mencatat bahwa Katy Perry mendapatkan keuntungan US$3,2 juta atau setara dengan Rp44,2 miliar.

Katy PerryKaty Perry/ Foto: Twitter/thatgrapejuice
Dan biaya produksi lagu tersebut menghabiskan dana sebesar US$800 ribu atau setara dengan Rp11 miliar. Dilaporkan seperti dilansir dari APTN, sebagian besar fokus sidang penalti itu diarahkan kepada Capitol Record, perusahaan yang memproduksi lagu tersebut. Pengacara mengungkapkan bahwa label mengantongi pendapatan sebesar US$31 juta atau setara dengan Rp428 miliar. Namun, setelah dihitung-hitung dan dikurangi dengan berbagai macam biaya, keuntungan yang diraih label hanya sebesar US$630 ribu atau setara dengan Rp8,7 miliar.

ADVERTISEMENT


Sementara, kesaksian rincian soal biaya produksi lagu tersebut akan dibahas pada hari ini, Rabu (31/7). Sekadar informasi, sembilan juri memutuskan lagu Dark Horse milik Katy Perry adalah jiplakan lagu Joyful Noise. Lagu itu dinyanyikan oleh Flame dan diproduksi oleh Marcus Gray dan dua musisi lainnya. Marcus Gray dan dua musisi lainnya menggugat Katy Perry pada tahun 2014 lalu.

[Gambas:Video Insertlive]

(nap/fik)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER