Rekam Jejak Jokowi di Panggung Politik Indonesia

Dini Astari | Insertlive
Rabu, 17 Apr 2019 18:51 WIB
Berikut rekam jejak politik calon presiden 2019-2024, Joko Widodo. Jokowi/Foto: instagram/jokowi
Jakarta, Insertlive - Joko Widodo adalah salah satu politikus Indonesia yang kini masih menjabat sebagai Presiden Indonesia periode 2014 hingga 2019. Sebagai presiden, Jokowi kerap kali menjadi sorotan karena selalu mengajak anak muda baik di kalangan biasa maupun selebriti untuk berdiskusi. Jokowi juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan dekat dengan rakyat.


Meski kini duduk di bangku pimpinan tertinggi negeri, perjalanan politik Jokowi dimulai sebagai wali kota. Bagaimana karier politik calon presiden yang tengah bertarung di Pilpres 2019 ini? Berikut ini rekam jejak politik Jokowi yang telah Insertlive rangkum dari berbagai sumber.

Joko Widodo mengawali karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah pada 2005 silam. Kala itu, Jokowi yang seorang pengusaha mebel berhasil memikat hati rakyat untuk memilihnya dengan perolehan suara 36,62%.

Setelah terpilih sebagai wali kota, Jokowi berhasil mengubah wajah kota Solo menjadi kota wisata dengan pendekatan dan komunikasi ke masyarakat secara kekeluargaan. Pada tahun 2010, Jokowi kembali maju dalam pemilihan Wali Kota Solo. Saat itu, Jokowi bersama wakilnya, FX. Hadi Rudyatmo berhasil meraup suara lebih dari 90%. Angka perolehan suara Jokowi ini juga memecahkan rekor sebagai pasangan calon dengan perolehan suara tertinggi selama penyelenggaraan pemilu di Indonesia.


Dalam masa kepemimpinannya di Solo, Jokowi juga pernah meraih penghargaan World Mayor Project 2012 yang menyematkan namanya sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia. Prestasinya itu ia dapatkan karena keberhasilannya mengubah wajah Kota Solo menjadi lebih baik. Tahun 2012, kepimpinan Jokowi akhirnya naik level ke tingkat provinsi. Ia bersama Basuki Tjahaja Purnama diusung sejumlah partai politik untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta melawan 5 kandidat lain, termasuk petahana Fauzi Bowo.


Meski awalnya tidak diunggulkan, duet Jokowi-Ahok akhirnya keluar sebagai pemenang dengan dua kali putaran pemilihan. Figur Jokowi yang dianggap sederhana dan merakyat ini mampu memberikan harapan baru untuk masalah yang ada di Kota Jakarta. Jokowi sempat enggan untuk maju ke laga pemiihan presiden pada 2014 silam. Sebelum batas akhir pendaftaran, Jokowi terlihat masih malu-malu dan lebih memilih menunggu perintah dari ketua umum partai yang mengusungnya, Megawati Soekarno Putri. Setelah berbagai kontroversi yang menyelimuti langkahnya untuk maju memimpin negeri, Jokowi akhirnya memutuskan untuk melaju ke Pilpres 2014 dengan menggandeng Jusuf Kalla, mantan wakil presiden periode 2004-2009.


Jalan Jokowi di pilpers 2014 pun tidak mudah. Ia harus menghadapi Prabowo Subianto, tokoh yang juga ikut andil dalam kemenangan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakrta 2012. Setelah melewati masa kampanye yang rumit, Jokowi-Jusuf Kalla akhirnya terpilih menjadi presiden dan wakil presdien untuk periode 2014-2019. Pada hajatan akbar demokrasi Indonesia tahun 2019, Joko Widodo kembali mencalonkan diri sebagai presiden dengan memilih Ma'ruf Amin, seorang kiai dan mantan ketua MUI Indonesia sebagai wakilnya.  Di pertarungan pilpres kali ini, Jokowi lagi-lagi harus bertemu rivalnya di pilpres 2014, Prabowo Subianto, yang kini menggandeng pengusaha muda yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.


Duel Jokowi-Prabowo yang berlangsung di 2014 pun harus kembali terulang. Keduanya mendapatkan dukungan dari pengikutnya masing-masing. 
(dia/fik)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER