Andaliman: Saat Rempah Nusantara Naik Kelas di Meja Fine Dining

Dias Samsoerizal | Insertlive
Kamis, 18 Dec 2025 19:00 WIB
Andaliman Restaurant Foto: InsertLive/Dias
Jakarta, Insertlive -

Andaliman Restaurant menjadi salah satu hidden gem yang bersembunyi di balik gemerlap kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Di tengah ritme kota yang tak pernah benar-benar tidur, restoran ini hadir seperti ruang kecil yang menyimpan kerinduan akan rumah.

Namanya diambil dari rempah khas Sumatera Utara yang dikenal dengan aroma citrusy yang unik dan sensasi numbing yang khas. Andaliman pun menjelma simbol keberanian rasa sekaligus keberagaman kuliner Nusantara-tegas, jujur, dan berkarakter.

Dalam setiap sajiannya, Andaliman Restaurant menghadirkan lima sambal andalan: Sambal Gila, Sambal Andaliman, Sambal Colo-Colo, Sambal Hijau, hingga Sambal Matah. Ragam sambal ini bukan sekadar pelengkap, melainkan pintu masuk untuk memahami betapa kaya dan berwarnanya rasa Indonesia.

ADVERTISEMENT

Restoran yang hampir seluruh karyawannya berasal dari Indonesia ini langsung menyita perhatian sejak langkah pertama menginjakkan kaki. Ada kehangatan yang terasa tanpa perlu diperkenalkan.

Alunan lagu-lagu Indonesia yang mengisi ruang, dipadu keramahan para staf, membangun suasana yang akrab dan menenangkan-seolah membawa pengunjung pulang sejenak ke rumah, jauh dari hiruk-pikuk Dubai.

Di tengah menjulangnya gedung-gedung pencakar langit kawasan One Za'abeel, Dubai, InsertLive berkesempatan singgah di Andaliman Restaurant, sebuah oase rasa Indonesia yang berdiri anggun di jantung kota.

InsertLive disambut langsung oleh General Manager Andaliman, Lyliana Barut, koki Ismawan Kosasih, serta pasangan suami-istri Mutia Wahid dan Gianluigi Gerosa sebagai Founder sekaligus Brand Partner Andaliman Restaurant Dubai, UEA.

Mutia Wahid dan Gianluigi GerosaMutia Wahid dan Gianluigi Gerosa/ Foto: Dok. Istimewa

Di kesempatan tersebut, Mutia Wahid selaku founder dan brand partner Andaliman Restaurant berkenan berbincang singkat dengan InsertLive.


Ia menuturkan kisah di balik lahirnya Andaliman, sebuah 'tempat pulang' yang dihadirkan untuk merawat kerinduan warga negara Indonesia di Uni Emirat Arab melalui rasa dan kenangan.

Berikut wawancara singkat InsertLive bersama Ibu Mutia Wahid.

Apa yang menjadi inspirasi membuat Andaliman Restaurant di Dubai yang dianggap menjadi 'tempat pulang' untuk mengobati rindu Indonesia?

Kita sudah berkeliling dunia dan mendapati bahwa makanan atau masakan Indonesia belum ditampilkan dengan baik, seperti negara-negara Asia lain nya. (Makanan Indonesia) Belum dianggap sebagai salah satu masakan Asia terbaik di dunia, padahal kita memiliki beragam jenis makanan atau masakan dengan bahan-bahan yang sangat spesial.

Hal ini memang membutuhkan chef (juru masak) yang sangat terampil untuk menghasilkan makanan Indonesia dengan standar atau kualitas yang terbaik

Saat ini, Andaliman berdiri dengan misi kita untuk memperkenalkan masakan atau makanan Indonesia dengan cara yang benar-benar menempatkan makanan Indonesia di tempat yang tinggi dan juga dikenal dengan makanan Asia terbaik di dunia.

Banyak tamu kita yang pertama kali datang ke Andaliman mencoba dan mencicipi makanan Indonesia dan mereka tidak menyadari bahwa makanan Indonesia memiliki standar yang sangat tinggi, beragam, dan banyak bahan rempah-rempah yang menarik.

Mereka juga sangat menghargai pelayanan yang kita berikan sebagai ciri khas asli keramahan Indonesia yang sesungguhnya.

Apa arti makanan Indonesia bagi Anda secara pribadi?

Meski aku dan suami berada dalam keluarga campuran, Italia-Indonesia, makanan atau masakan Indonesia sangat penting dalam menu masakan di rumah kami. Bahkan, kami memperkenalkan makanan Indonesia sejak usia dini kepada anak-anak kita, juga keluarga besar di Italia khususnya di Switzerland dan kita juga selalu memperkenalkan makanan Indonesia kepada extended atau teman-teman kita setiap ada pertemuan maupun perayaan-perayaan di rumah kita di Switzerland.

Andaliman adalah rempah khas Sumatera Utara yang dijuluki 'merica batak'. Apa kaitannya rempah ini dengan semua menu yang ada di Andaliman Restaurant?

Kita memilih Andaliman karena di Indonesia terdapat begitu banyak jenis rempah-rempah, namun kita menginginkan satu rempah yang dapat mewakili semua rempah lainnya.

Rempah atau bahan khusus ini harus autentik, segar, sesuatu yang umum namun juga rahasia karena tidak semua orang Indonesia memasak dengan rempah Andaliman yang padahal bisa digunakan dalam resep-resep otentik.

Setelah beberapa bulan mencari dengan nama-nama yang bisa kita gunakan dan penelitian atau percobaan yang bisa diucapkan oleh orang di luar Indonesia. Saya dan suami sepakat bahwa Lada (pepper) Andaliman akan menjadi nama restoran dengan sangat baik karena terdengar sangat Indah juga menarik yang mewakili Indonesia dengan cara sangat berkelas dan canggih.

Berkaitan dengan namanya, lada (pepper) Andaliman ini juga digunakan dalam banyak resep, terutama sambal khas, lalu untuk slow cook bebek, serta berbagai jenis masakan lainnya.

Kita juga mencoba memperkenalkan kepada guest yang datang dengan memasak steak dan campuran beberapa lada salah satunya lada Andaliman. Kita perkenalkan pada guest untuk mencicipi lada Andaliman agar memahami cita rasa lada dari Indonesia

Apa ada konsep tertentu dari budaya Batak atau Sumatera Utara di restoran ini?

Sejujurnya, tidak ada konsep dari Sumatera Utara atau dari kepulauan mana pun di Indonesia. Restoran Andaliman memilih masakan atau hidangan juga beberapa minuman koktail maupun campuran minuman yang tidak asing tetapi juga tidak mainstream yang dapat dipahami orang di luar negeri.

Namun, kami tak lupa untuk mengedepankan rasa yang benar-benar otentik dan menghormati tradisi kuliner Indonesia tanpa jalan pintas dengan menggunakan bahan-bahan segar untuk bumbu-bumbu maupun bahan-bahannya.

Perlu ditegaskan bahwa kami tak mengambil jalan pintas apapun dalam cita rasa yang dihadirkan karena tujuannya adalah menyajikan masakan atau makanan yang benar-benar makanan Indonesia, dari bahan-bahan Indonesia, mewakili Indonesia, layanan ramah khas Indonesia, serta keterampilan Indonesia.

Bagaimana Andaliman Restaurant menghadirkan suasana dan tradisi Indonesia agar makanan yang disajikan cocok untuk lidah turis asing maupun lokal?

Kita tidak ingin menjadi mainstream. Kita memiliki banyak hidangan berbeda-beda dan banyak cara memasaknya yang hasilnya mengejutkan bagi our guests.

Kita tidak ingin menjadi restoran yang membosankan atau status quo dan tentu kami tetap menyediakan menu khas kita seperti Nasi goreng, yang disajikan dengan gaya kampung, lalu ada Bakmie goreng yang dimasak dengan bahan-bahan berkualitas terbaik, ada pula Rendang yang sudah banyak di kenal oleh orang Indonesia maupun orang asing, tetapi kita masak dan olah dengan cara serta bahan terbaik dengan pilihan daging terbaik dengan harga yang value of money, but in the same time we don't want to be something that people already experience elsewhere.

Kombinasi layanan dan suasana di Andaliman yang benar-benar ramah ke para guests ini dikonfirmasi oleh fakta bahwa kita memiliki 60% lebih, dengan banyak tamu yang kembali membawa teman atau keluarga atau business colleague.

Kita juga memiliki peringkat tinggi di luar dari Dubai dan banyak tamu-tamu maupun tourist yang merekomendasikan untuk datang ke Andaliman Restaurant apabila datang untuk berlibur atau work trip ke Dubai.

Apa motivasi Ibu Mutia untuk berani terjun ke industri kuliner di Dubai?

This is our challenge. Motivasi kita adalah kita yakin bahwa dengan semua pengetahuan yang kita miliki, resep-resep keluarga dari saya (Mutia Wahid), juru masak terbaik kita, suami saya, Gianluigi Gerosa, dengan pengalaman-pengalamannya sebagai Executive Chef di hotel bintang 5 & 7 (Burj Al Arab).

Kombinasi pengalaman ini benar-benar dapat membuat kita yakin akan kesuksesan dan keberhasilan yang high level Indonesian Restaurant di Dubai.

Dubai siap untuk makanan Indonesia kelas atas dan Andaliman adalah restoran Indonesia pertama di luar negeri pada level ini yang berada di lokasi hotel berbintang, bukan fine dining tetapi restoran kasual kelas atas dengan sentuhan fine dining yang memberikan pengalaman penuh tentang segala hal tentang Indonesia.

Inilah motivasi kita untuk memasuki pasar di Dubai dan kita benar-benar percaya pada potensi Indonesia, makanan Indonesia, dan masyarakat Indonesia, hal ini yang membuat kami yakin akan mencapai hasil yang sangat baik.

Baca soal makanan yang disediakan Andaliman Restaurant di halaman selanjutnya.

"Selamat datang di Andaliman, saya Chef Ismawan Kosasih saya dari Jakarta. Saya buka Andaliman ini sejak 2023 dan Andaliman ini kita buka dengan konsep Indonesia Restaurant," kata koki Ismawan Kosasih saat InsertLive tiba di Andaliman Restaurant.

Sebagai koki, Ismawan Kosasih membawa serta timnya dari Indonesia, merantau bersama ke Dubai untuk merawat rasa dan cerita di balik setiap sajian.

Melalui konsep open cooking, dapur Andaliman tak hanya menjadi ruang memasak, tetapi juga panggung tempat proses dan filosofi kuliner Indonesia diperlihatkan secara terbuka kepada para tamu dari berbagai penjuru dunia. Karya tangan Ismawan Kosasih pun diperkenalkan serta disesuaikan dengan lidah-lidah turis tanpa kehilangan karakternya. 

InsertLive berkesempatan mencicipi sejumlah makanan best seller yang sering dipesan di Andaliman dari Gado-gado, Ikan Bakar Kakap Merah seberat 1 Kg, Satay Sapi Maranggi-Lilit-Ayam, Perkedel dengan saus tar-tar kepiting dan tuna, Rendang, Kwetiauw, Tumis Kangkung serta dessert Es Teler Campur, Dadar Guling, hingga Ketan Hitam.

Setelah mencicipi makanan best seller, InsertLive berkesempatan untuk melakukan wawancara bersama koki Ismawan Kosasih.

Menu khas Indonesia apa yang paling sering dipesan? Dan adakah cerita dari pelanggan yang membuat Anda bangga pernah menyajikan menu khas Indonesia tersebut?

Menu dipesan, kita punya ikan bakar 1 kilogram seperti di Bali yang ada di Jimbaran, lalu sate ayam, beef rendang juga. Banyak sekali yang suka makanan ini dan saya sangat senang sekali mereka bisa menerima rasa dari Andaliman karena bahan-bahannya sangat sulit awalnya tapi saya berusaha yang terbaik dan semua merasa senang dengan apa yang saya buat.

Selama Ramadan, adakah makanan atau tradisi khusus yang dibuat di Andaliman? Bagaimana antusias pelanggan selama bulan Ramadan di Andaliman Restaurant? Dan apa sih menu yang paling sering dipesan?

Tradisi Ramadan, tahun kemarin kami buat nasi kebuli kambing karena istri saya dari Jakarta Timur saya terinspirasi untuk membuat nasi kebuli kambing makanan sedikit Arab dan dicampur Indonesia. Ada saladnya dan ada saus karinya. Untuk dessert kita persembahkan es teler. Jadi ada kesan arabic kesan Indonesia dan nasi kebuli saya belajar setelah saya makan sendiri di rumah saya dan saya suka jadi saya buat di sini

Sambal di Andaliman selalu disajikan dari the most spicy sampai level rendah, menu sambal mana yang paling sering dipesan pengunjung selama makan di sini?

Sambal sendiri ada sambal hijau, turis masih bisa makan dan mereka suka dengan itu. Dan ada sambal andaliman kita juga. Sambal andaliman itu dibuat dari Andaliman Pepper seperti nama resto kita juga. Hampir beberapa menu kita kasih Andaliman Pepper. Sambal Andaliman dan sambal hijau mostly yang sering dipesan.

Kalau ada satu tradisi Ramadan Indonesia yang ingin Anda kenalkan pada dunia melalui restoran ini. Apa yang akan Anda pilih? Mengapa?

Suasana sendiri akan kami buat seperti di rumah seperti ketupat atau lontong sayur untuk Idul fitri. Seperti sayur Betawi seperti sayur labu, ada semur, ada rendang, ada sambal goreng kentang. Itu kita sajikan semua di sini. Saya mau perkenalkan culture dari Indonesia di sini.

(dis/fik)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER