Baru Disetujui, Ini Jenis Serangga yang Bisa Dimakan di Singapura

Makan serangga mungkin menjadi hal tak biasa dan terdengar menjijikan. Namun, makan serangga ternyata memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Belum lama ini, Singapura secara resmi mengizinkan masyarakatnya untuk makan serangga.
Badan Pangan Singapura (SFA) mengumumkan jenis-jenis serangga yang aman dikonsumsi manusia.
SFA juga mengizinkan kegiatan ekspor dan impor terhadap daftar serangga yang disetujui.
Mengutip CNBC International, berikut daftar serangga yang disetujui oleh SFA.
1. Lebah madu barat/lebah madu Eropa
2. Ulat sutera/ngengat sutera
3. Ngengat lilin yang lebih kecil
4. Ngengat sarang lebah/ngengat lilin yang lebih besar
5. Belatung kumbang badak raksasa
6. Larva
7. Ulat bambu
8. Ulat bambu yang lebih kecil
9. Larva kumbang
10. Belalang
11. Belalang gurun Amerika/belalang gurun
12. Belalang besar yang migrasi ke Afrika
13. Jangkrik hitam/lapangan/jangkrik berbintik dua
14. Jangkrik umum/lapangan
15. Jangkrik berpita
16. Jangkrik rumah
Manfaat Makan Serangga Bagi Kesehatan
Makan serangga juga memberikan manfaat bagi tubuh manusia.
Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2003, ada sekitar 1.900 spesies serangga yang aman dikonsumsi manusia.
FAO mengklaim serangga mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi ketimbang daging hewan yang umum dikonsumsi, seperti daging sapi.
Serangga juga mengandung lemak yang relatif rendah, sehingga makan serangga dianggap efektif untuk mengatasi obesitas.
Pada 2014, Daily Mail pernah melaporkan ada seseorang warga negara Amerika Serikat yang mengubah pola makannya dengan makan serangga. Orang tersebut mengaku makan serangga dapat menurunkan berat badannya.
Selain itu, PBB juga menyebut makan serangga menjadi salah satu solusi untuk melawan gizi buruk.
Gizi buruk terjadi karena kurangnya ketersediaan makanan dan ketidakmampuan seseorang mencerna makanan.
Serangga adalah sumber makanan yang mudah ditemukan serta menjadi sumber protein dan lemak yang baik. Oleh karena itu, makan serangga menjadi salah satu untuk jawaban mengatasi gizi buruk.
"Karena komposisi gizi, aksesibilitas, teknik pemeliharaan yang sederhana, dan tingkat pertumbuhan yang cepat, serangga dapat menawarkan kesempatan yang murah dan efisien untuk melawan kegelisahan akan gizi dengan menyediakan makanan darurat, serta meningkatkan mata pencaharian dan kualitas makanan tradisional antara orang-orang yang lemah," jelas FAO, dikutip dari laman hallosehat.
(KHS/fik)
Mencicipi Hidangan Thailand yang Eksploratif di Selatan Jakarta
Sabtu, 01 Feb 2025 13:00 WIB
Pentingnya Sertifikat Halal untuk Restoran
Kamis, 09 Jan 2025 19:20 WIB
Sensasi Menikmati Uniknya Menu Italia Digabung dengan Cita Rasa Khas Indonesia
Selasa, 03 Dec 2024 19:40 WIB
BPOM Singapura Bolehkan Konsumsi 16 Serangga Ini, Berani Coba?
Kamis, 11 Jul 2024 17:00 WIB
Masih Proses Pemulihan, Jaja Miharja Ungkap Rindu pada Meriam Bellina
Selasa, 29 Jul 2025 20:45 WIB
Ini Daftar 7 Donat Viral Enak di Jakarta, Harganya Tak Sampai Rp200 Ribu
Senin, 28 Jul 2025 13:45 WIB
Maia Estianty Cerita Pengalaman Masa Lalu soal Sakit yang Menyiksa hingga Bopeng
Jumat, 25 Jul 2025 13:45 WIBTERKAIT