Review Film Animasi 'Merah Putih One For All', Transisi Kayak Slide PPT
Film Merah Putih One For All tayang di bioskop pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Film animasi Indonesia yang penuh kontroversial itu akhirnya ditayangkan di bioskop setelah sempat diboikot oleh masyarakat Indonesia. Banyak orang yang menemukan kejanggalan hingga berkomentar tentang kualitas animasi yang buruknya.
Tak hanya itu, alur cerita, pengisi suara hingga para karakter juga menjadi perhatian. Judul yang menggunakan bahasa Inggris disorot, mengingat Merah Putih One For All adalah film bertema nasionalisme yang dirilis jelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
Gegara hal tersebut, banyak masyarakat yang ogah menonton. Mereka kecewa dengan hasil film animasi tersebut padahal digarap dengan biaya yang sangat besar. Namun, sebagian orang merasa penasaran.
Melalui beberapa unggahan di media sosial, masyarakat membuat ulasan atau review Merah Putih One For All. Salah satu masyarakat yang sudah menonton memberikan rating infinity atau tak terhingga pada film tersebut.
Penonton tersebut juga merangkum kisah dan kualitas film Merah Putih One For All. Ia menyebut 80 persen dari film itu berisi close-up wajah para karakter dan efek suara yang dinilai seperti di YouTube dengan volume yang sangat keras.
Ia juga mengeluhkan soundtrack lagu yang diputar dari awal film diputar hingga akhir. Penonton yang menonton di bioskop di Depok itu juga menyebut transisi adegan di film tersebut mirip dengan efek slide di PPT atau Microsoft PowerPoint.
Review Merah Putih One For All itu pun mendapat beragam reaksi dari netizen.
"Yg nonton demi konten, demi fyp tp tks udh mewakili kita yg nggamau sakit mata 👏," tulis @riz***.
"Gausah ditonton yaampun meskipun penasaran, mending duitnya buat beli jajan di abang abang, gak sudi bgt masuk kantong mereka," komentar @per***.
"Hebat, disaat yg lain jdi sakit mata dadakan melihat trailernya, dia benar2 menguji kekuatan matanya sendiri dgn nonton itu film animasinya," kata @sut***.
Sejak trailer Merah Putih One For All tayang, banyak netizen yang dibuat kesal dengan hasil animasi yang kurang memuaskan. Padahal film ini digarap dengan budget Rp6,7 miliar.
Film bergenre petualangan ini digarap oleh Perfiki Kreasindo dengan sutradara yaitu Endiarto dan Bintang Takari serta Toto Soegriwo sebagai produser. Pembuatan film animasi ini pun sangat singkat yaitu pada Juni 2025 atau kurang dari dua bulan.
(agn)