Sosok Wregas Bhanuteja, Sutradara Film 'Budi Pekerti' Langganan Penghargaan

Insertlive | Insertlive
Kamis, 02 Nov 2023 19:15 WIB
Wregas Bhanuteja Sosok Wregas Bhanuteja, Sutradara Film 'Budi Pekerti' Langganan Penghargaan / Foto: Instagram
Jakarta, Insertlive -

Wregas Bhanuteja sutradara asal Yogyakarta kembali mencuri perhatian pecinta film lewat karya terbarunya.

Film yang merupakan karya terbaru dari Wregas Bhanuteja tersebut berjudul Budi Pekerti dan mulai tayang pada hari ini, Kamis (2/11).

Film Budi Pekerti diprediksi bakal mengulang kesuksesan karya Wregas Bhanuteja lainnya yang berjudul Penyalin Cahaya.

ADVERTISEMENT

Karya terbaru Wregas ini ternyata sudah masuk 17 nominasi penghargaan di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2023.

Bahkan, film tersebut jadi penerima nominasi terbanyak di antara film-film lainnya pada FFI 2023.

Tentu saja ini bukan hal yang mengejutkan, pasalnya Wregas memang didapuk sebagai sutradara berbakat yang kerap menerima penghargaan.

Dilansir dari situs resmi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sutradara bernama lengkap Raphael Wregas Bhanuteja ini merupakan lulusan SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Bakat sutradara Wregas ternyata sudah mulai terasah sejak dirinya masih duduk di bangku SMA.


Wregas pernah membuat sebuah film yang mengangkat keresahan mengenai suara bising knalpot di Jogja.

Wregas pun sudah menyutradarai 10 film pendek sederhana selama duduk di bangku SMA.

Salah satu film pendek Wregas berjudul AKU bahkan sukses menjadi juara 1 di Kompetisi Film Pendek Psymotion.

Perjalanan pendidikan Wregas kemudian lanjut ke IKJ pada 2010 dengan mengambil jurusan Fakultas Film dan Televisi.

Wregas kemudian juga sempat membuat film pendek berjudul Senyawa (2012) saat duduk di bangku kuliah.

Siapa sangka, perjalanan Wregas menjadi sutradara berlanjut dengan mengajukan magang ke Riri Riza.

Kala itu, Wregas diterima menjadi asisten sutradara ketiga dalam film Riri Riza berjudul Sokola Rimba (2013).

Wregas kemudian lulus dari IKJ dengan tugas akhir berupa film pendek berjudul Lemantun (2014).

Film pendek yang berkisah soal lemari warisan nenek Wregas tersebut sukses membawa penghargaan di Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.

Wregas pun tak berhenti berkarya dan melahirkan film pendek lainnya yang berjudul Lembusura (2014).

Film tersebut masuk seleksi di Berlin International Film Festival 2015 dan membuat Wregas dinobatkan sebagai sutradara termuda dengan usia 22 tahun di ajang tersebut.

Wregas lanjut berkarya dengan menyutradarai film berjudul Prenjak (2016) yang berkisah soal wanita penjual korek api di Jogja.

Film tersebut lantas mengantarkan nama Wregas meraih penghargaan di berbagai ajang seperti Festival Film Cannes, Festival Film Internasional Melbourne, SGIFF Silver Screen Award, dan hingga Festival Film Indonesia.

Prestasi Wregas sebagai sutradara semakin gemilang ketika melahirkan Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2019) dan meraih Piala Citra FFI 2019 sebagai Film Pendek Terbaik.

Film berikutnya Wregas yang mencuri perhatian adalah Penyalin Cahaya (2021). Film ini sukses membawa pulang 12 Piala Citra dari 17 nominasi di Festival Film Indonesia (FFI).

Beberapa penghargaan tersebut di antaranya kategori Sutradara Terbaik, Penulis Naskah Asli Terbaik, Film Cerita Panjang Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

(ikh/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER