Ironi 'Penyalin Cahaya', Film Dedikasi untuk Korban Pelecehan Seksual

Nama salah satu orang yang terlibat dalam produksi film Penyalin Cahaya dihapus dari kredit film tersebut. Hal itu dikarenakan orang itu dilaporkan menjadi pelaku pelecehan seksual.
Sosok yang ramai disebut berinisial HP itu diketahui menjadi terlapor atas kasus pelecehan seksual di masa lalu. Hal tersebut terungkap usai tim produksi film Penyalin Cahaya mendapat laporan dari komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari suatu komunitas yang mengelola pelaporan terhadap peristiwa pelecehan seksual, kami mendapati sebuah nama dari tim film 'Penyalin Cahaya' tercatat sebagai terlapor akan dugaan perbuatan di masa lalunya," pernyataan sikap dari Rekata Studio yang dibagikan lewat media sosial pada Senin (10/1).
"Sebagai tanggung jawab etik atas komitmen kami dan untuk menghormati pelaporan dan proses yang akan terjadi setelahnya, kami memutuskan untuk menghapus nama dari tim film 'Penyalin Cahaya' dan di materi-materi publikasi film. Pihak terlapor tersebut tidak lagi menjadi bagian dari film 'Penyalin Cahaya' dan Rekata Studio," lanjut isi pernyataan sikap tersebut.
Tim produksi film yang dibintangi Shenina Cinnamon itu memang sangat serius dalam menyikapi kasus pelecehan seksual. Mereka berharap agar pelaku bisa segera ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Rekata Studio dan Kaninga Pictures sangat serius dalam menyikapi kejadian ini dan kami berharap proses-proses yang terjadi setelah pelaporan ini berjalan dengan mengakomodir kepentingan penyintas dan dapat terselesaikan sesuai jalur yang tepat," lanjut tim produksi.
Penghapusan nama salah satu orang yang terlibat di tim produksi film yang telah meraih banyak penghargaan ini memang langsung menjadi sorotan. Apalagi hal itu menjadi ironi karena film Penyalin Cahaya justru didedikasikan untuk para korban pelecehan seksual.
Wregas Bhanuteja selaku sutradara film ini memang mendedikasikan Penyalin Cahaya sebagai media yang menyuarakan isu kekerasan seksual. Ia merasa selama ini banyak kasus pelecehan seksual yang sengaja ditutup-tutupi masyarakat di Indonesia.
Film dianggap Wregas sebagai media komunikasi paling efisien untuk menyuarakan kegelisahan sosial. Hal itu yang membuat film Penyalin Cahaya memilih untuk mengangkat tema kekerasan seksual.
"Banyak sekali penyintas yang tidak mendapat keadilan, banyak penyintas yang memendam kisahnya karena lingkungan yang tidak support, seperti keluarga," ungkap Wregas.
"Riset dari banyak yang ada di media seperti ibu Baiq Nuril, dari teman-teman korban kekerasan seksual, kisah teman-teman yayasan yang bergerak dalam kegiatan anti kekerasan sosial. Kita rangkum dan tajamkan untuk diangkat," tutup Wregas.
(ikh/and)
Berkualitas! Ini 5 Film Indonesia Tentang Isu Pelecehan Seksual
Minggu, 16 Jan 2022 14:30 WIB
Muncul Petisi Minta Piala Citra Kru Film 'Penyalin Cahaya' Dicabut
Rabu, 12 Jan 2022 12:57 WIB
Kru Diduga Pelaku Pelecehan Seksual, Ini Fakta Film 'Penyalin Cahaya'
Selasa, 11 Jan 2022 08:30 WIB
Borong 17 Nominasi FFI 2021, Film 'Penyalin Cahaya' Segera Tayang di Netflix
Senin, 08 Nov 2021 15:25 WIBTERKAIT