Review Film 'Autobiography': Kengerian yang Menyegarkan

Makbul Mubarak memulai debut penyutradaraan film panjang lewat Autobiography yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada 19 Januari lalu.

Film Autobiography bercerita tentang Rakib (Kevin Ardilova) seorang remaja yang melanjutkan peran ayahnya, Amir (Rukan Rosadi), sebagai pelayan untuk seorang pensiunan jendral sekaligus calon bupati bernama Purna (Arswendy Bening Swara).

Hubungan Rakib dan Purba sebagai majikan dan pelayan awalnya berjalan baik. Rakib menaruh banyak kagum pada Purna yang disegani warga kampung tempat mereka tinggal.

Namun, sebuah kejadian tak terduga yang melibatkan seorang pemuda desa bernama Agus (Yusuf Mahardika) membuat pandangan Rakib terhadap Purna tiba-tiba berubah.

Tentang Kekuasaan yang Bikin Ngeri

Autobiography sejatinya bicara soal bagaimana sebuah kekuasaan bisa begitu mengerikan jika disalahgunakan.

Lewat premis sederhana tentang hubungan majikan dan pelayan, atmosfer ngeri yang dibawa Autobiography sudah terasa sejak film dimulai lewat perkenalan Rakib dan Purna.

Lalu, film ini mencoba meneror penonton dengan dialog-dialog minim nan intimidasi Purna yang melebur dengan music scoring yang mencekam.

Meski menakutkan, Autobiography tetap terasa menggairahkan dan menyegarkan, khususnya sebagai pembuka film drama Indonesia pada awal 2023.

Performa Pemain yang Tak Main-main

Selain soal cerita yang menarik, performa jajaran pemain Autobiography juga tak kalah menyita perhatian.

Aktor kawakan Arswendy Bening Swara sukses menjelma sosok mantan jendral yang dingin. Mulai dari gerak-gerik, intonasi suara, serta tatapan mata tajamnya mampu menghadirkan kengerian yang tak bisa begitu saja dilupakan.

Tak hanya Arswendy, aktor muda seperti Kevin Ardilova dan Yusuf Mahardika juga memberikan penampilan terbaik dan sukses menghidupkan karakter mereka masing-masing.

Dengan kualitas akting yang tak main-main, chemistry antara karakter pun berhasil dibangun dengan baik.

Akhir kata, Autobiography merupakan salah satu film penting di awal 2023 yang sayang untuk dilewatkan.

Film ini tak hanya memberi sensasi ngeri, tetapi juga memberi angin segar untuk perfilman Indonesia 12 bulan ke depan.