Eksklusif

Cerita Ruel dalam Karier Musik hingga Proses di Balik 'Someone Else's Problem'

InsertLive | Insertlive
Kamis, 12 Jan 2023 20:00 WIB
Ruel Foto: Instagram.com
Jakarta, Insertlive -

Ruel Vincent van Dijk atau yang akrab disapa Ruel merupakan penyanyi serta penulis lagu keturunan Inggris dan Australia.

Penyanyi berusia 20 tahun ini menuai atensi publik kala mendapatkan penghargaan dalam kategori Breakthrough Artist untuk lagu Dazed on Confused di ARIA 2018.

Pada Desember 2022, Ruel merilis lagu baru bertajuk Someone Else's Problem.

ADVERTISEMENT

Dalam mempromosikan lagu barunya, InsertLive berkesempatan untuk wawancara Ruel secara langsung melalui daring.

Simak hasil wawancaranya di bawah ini:

Selamat atas single barumu Someone Else's Problem. Bagaimana proses kreatifmu dalam merilis lagu tersebut?

Aku menulis lagu ini dengan temanku Casey, John, dan Phases. Awalnya, aku ingin menuliskan sesuatu yang menyenangkan seperti hal yang konseptual pada liriknya.

Sesuatu yang membuat ringan hati dan penuh semangat. Aku hanya ingin menulis lagu tentang orang-orang yang membuatmu jatuh dan bagaimana kamu merasa senang setelah ditinggalkan mereka.

Kamu seolah mendorong mereka untuk keluar dari hidup kamu agar tak ada lagi yang membebani.


Apa yang menjadi inspirasi kamu dalam menulis Someone Else's Problem, seperti misalnya ada seseorang yang spesial untukmu dan kini berubah menjadi masalah bagi orang lain?

Aku nggak tahu karena aku nggak punya siapa pun dalam hal khusus. Aku hanya menulis sesuatu tentang perasaan tentang itu dan mencoba merasakan rasanya menjadi seseorang yang keluar dari hidup tanpa harus aku khawatirkan.

Mungkin orang itu misalnya pindah ke negara lain ya aku nggak tahu, tapi aku mencoba untuk membayangkannya. Atau mungkin aku hanya melebih-lebihkan perasaan itu. I can't just give that crown to one person.

Aku menyukai lagu You Against Yourself karena salah satu lirik yang menyentuh adalah you're going out almost every night and you wonder why you feel fucked up. Pesan apa yang ingin kamu sampaikan pada para penggemar?

Aku pikir ini sesuatu di mana aku memosisikan diriku menjadi bagian dari laguku sendiri. Seperti ketika kamu merasakan semua hal dalam lagu tersebut terjadi pada dirimu.

Seperti kamu merasa tidak bisa menolong dirimu sendiri untuk keluar dari masalah tersebut. Lirik itu seperti seseorang yang bilang I'm sick atau I'm tired atau seperti 'kenapa semuanya sangat buruk?' lalu keluar sepanjang malam untuk mencari kesenangan.

Ya, kira-kira seperti itu proses di balik inspirasi lagu yang kutulis.

Ruel saat wawancara eksklusif bersama InsertLive.Ruel saat wawancara eksklusif bersama InsertLive./ Foto: InsertLive/Dias

Lagu Golden Hour versimu viral di Indonesia, terutama di TikTok. Apa pendapatmu?

It's great. Maksudnya lagu itu hanya dibuat secara cepat. Aku bilang kalau aku mau membuat remix lagu itu karena aku menyukainya. Lalu lagu itu mendadak booming di TikTok and I was like, hell yeah!

Aku ingat saat membuat dan merekam lagu itu di kamar hotel ketika berada di Italia. It was a fun little project.

Sekarang ini, mana yang kamu pikir terbaik, lagumu menjadi viral di seluruh dunia atau memenangkan penghargaan?

Aku tidak berpikir bahwa itu sebuah tujuan yang harus aku capai. Namun, mungkin aku memilih untuk mencoba agar musikku menjadi dikenal di seluruh dunia. Karena mungkin itu akan menjadi hal yang membuatku excited.

Artinya ketika musikku didengarkan aku akan bisa bertemu banyak orang and that's the kind of amazing thing. Itu menjadi hal di mana kamu bisa saling berbagi perasaan dengan banyak orang baru.

Jadi, bisa dibilang aku memilih agar musikku dikenal banyak orang di dunia.

I have noticed that you are pretty social media savvy. Seberapa penting media sosial bagi kamu?

It's hard to ignore it dan susah untuk menjadi satu karakter tertentu karena orang-orang saat ini hanya ingin melihat siapa kamu ketimbang apa yang kamu lakukan.

Sejujurnya itu sangat tidak baik sebagai musisi yang menginginkan private life. Namun, di balik itu media sosial berperan penting bagi seorang musisi untuk mempromosikan musikmu selain memperlihatkan siapa kamu.

Seperti TikTok, ketika orang bisa melihat kelucuan orang lain itu bagiku suatu hal yang aneh. Maka, aku seperti berada di posisi yang serba salah untuk datang ke industri musik sekarang, kayak, 'kalau kamu nggak suka media sosial itu akan menyulitkan'.

Aku melihat salah satu wawancaramu ketika masih muda kalau kamu akan mendapatkan tato pertamamu saat berusia 18 tahun. Sekarang, kamu berusia 20 tahun. Apa kamu sudah dapat tato pertamamu?

Tidak. Aku tidak mendapatkan tato satu pun. Sejujurnya aku sangat takut. Bahkan, aku merasakan kakiku beku. Aku tak bisa melakukannya jadi aku tak membuat tato satu pun.

Adakah musisi impian yang ingin kamu ajak kolaborasi?

Sejujurnya aku tak memiliki seseorang yang sangat aku idolakan karena setiap musik yang aku dengar akan menjadi favoritku.

Dan sangat menyebalkan karena musisi yang ingin aku ajak kolaborasi sudah meninggal dunia seperti Jeff Buckley atau Elliot Smith, atau bahkan The Beatles. Dan tentu akan menyenangkan bila nantinya aku ada proyek kolaborasi bersama musisi Indonesia.

Adakah pengalaman yang tak terlupakan dengan para penggemar?

Banyak hal tak terlupakan misalnya saat tiket konserku habis terjual lalu kembali ke Sydney dan tur keliling Amerika. Semua konserku sangatlah menyenangkan dengan melihat para penggemar menyanyikan laguku yang kubuat sendiri sangatlah membuatku tersentuh. Itu semua terlepas dari seberapa berharganya kado yang diberikan penggemar untukku.

Apa rencanamu untuk 2023?

Aku berencana melakukan tur keliling dunia untuk album baruku. Aku berharap orang-orang akan familier dengan seluruh laguku dan aku akan mencoba datang ke tempat yang belum pernah aku datangi.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER