Wajah Dangdut Kini & Kisah Para Biduan Jadi Bintang di Panggung Tanah Air

Geliat musik dangdut tanah air terus melaju, menambah gairah penikmatnya. Tak ubahnya hegemoni di panggung musik tanah air, kiprah dangdut terus melejit naik di tengah era penikmat musik pop dan rock mengalami kemunduran.

Inilah yang membuat musik dangdut terus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi dan perubahan zaman. Betapa dangdut yang dulunya dianggap sebagai musik picisan juga disebut musik kelas bawah, kini berada di level tertinggi.

Sementara itu, dangdut tak lagi sebatas alunan musik dari gendang, suling atau gambus, tapi lebih dari pada itu, dangdut mengalami sebuah loncatan baru ketika dipadupadankan dengan musik elektronik.

Inilah yang membuat musik dangdut mampu menarik hati penikmatnya, terlebih mampu menyentuh selera kaum milenial baik di tanah air hingga di kancah internasional.

Melihat geliat musik dangdut yang terus bertransformasi, lantas seperti apa pandangan pengamat musik tanah air?

"Dangdut itu memang musim gressroad udah pasti musiknya Indonesia dan perkembangan dangdut mungkin di era 2018-2019 cukup maju sama artian saya melihat ketika campursari naik dan ketika musik dangdut koplo dijadikan santapan bagi anak muda di festival yg sebenarnya festival hypster di situ saya melihat dangdut mulai diterima anak Muda," ungkap pengamat musik Alvin Yunata kepada Insertlive.

"Mungkin naik kelas itu kata yg kurang tepat, tpai lebih diterima di berbagai kalangan. Tapi benar kalau dangdut terkesan musik kelas bawah karena lahirnya dangdut awalnya dari kelas bawah dan sekarang seperti ini karena pergeseran zaman membuat dangdut itu akhirnya diterima bahkan sampai internasional," sambungnya.

Di panggung media sosial, musik dangdut mendapat tempat istimewa. Dangdut tak lagi dipandang sebagai musik yang dinikmati kaum tertentu, tetapi justru dinikmati banyak orang ketika dangdut diramu dengan begitu indah dengan sentuh musik elektronik, koplo misalnya.

Pengaruh musik dangdut koplo ternyata mampu menyihir kaula muda. Selain alunan musiknya yang membangkitkan semangat.

Zaskia Gotik/ Foto: Marianus Harmita

"Memang betul aplikasi seperti TikTok viral ya musik koplo mungkin 10 tahun ke belakang sangat digemari di Jepang jadi ada sebuah komunitas yg namanya Falkot di Jepang itu d anak muda itu trendi banget mungkin mereka anggap musik dangdut itu alternatif buat mereka dan diapresiasi sekali sama anak muda koplo itu di Jepang udah sangat tenar karena itu seperti dance musik buat mereka," jelas Alvin.

Terlepas dari itu, panggung musik dangdut Tanah Air tak henti-henti melahirkan bintang-bintang baru. Sebut saja Lesti Kejora, Ayu Ting Ting, Zaskia Gotik adalah deretan bintang yang terus menorehkan kesuksesan.

Tapi benarkah di panggung dangdut eksistensi para biduan cantik ini akan terus terjaga? Atau justru sebaliknya, panggung dangdut hanya sebuah batu loncatan untuk menapaki panggung hiburan yang lebih luas?

Menurut Alvin, menjadikan dangdut sebagai batu loncatan atau tidak bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Baginya, cara seorang biduan bisa terus eksis di mata penonton adalah hal yang wajib diapresiasi di tengah munculnya bakat-bakat baru di televisi.

Apalagi, dengan cara melebarkan sayap ke ranah entertain lain hingga menambah daya tarik bagi sang biduan.

"Tentu sebenarnya di ajang pencarian bakat dangdut itu udah pasti bakal ada bakat baru, artis baru. Menurut saya setelah itu bagaimana mereka bisa tetap berada di jangkauan pemirsa contohnya Ayu Ting Ting main di fragmen humor menurut saya itu salah satu strategi Ayu ting ting biar tetap eksis," tutup Alvin.