Eksklusif, LANY Beberkan Makna di Balik Lagu Baru & Janji Konser 2022

Paul Jason Klein, Charles Leslie "Les" Priest, and Jake Clifford Goss yang tergabung dalam band LANY baru saja merilis lagu baru bertajuk Dancing in The Kitchen.
LANY yang telah malang melintang di industri musik dunia secara mainstream semenjak 2017 merupakan nama jaminan bagi promotor dalam menggelar konser laris dan padat penonton.
Tampil secara langsung di depan penggemar merupakan unsur paling esensial dari eksistensi LANY.
Selain itu, lagu-lagu hits LANY yang teracik dalam genre pop rock cukup ampuh meninggalkan perasaan chill pada para pendengarnya.
Deretan lagu-lagu populer LANY mulai dari "ILYSB," "Bad, Bad, Bad," "yea, babe, no way,", "Where the Hell are My Friends," dan kini yang terbaru "Dancing in The Kitchen" sukses mendapatkan banyak cinta dari para penggemar mereka di dunia.
Paul pentolan LANY mengatakan bahwa dunia sekarang ini tak membutuhkan lebih banyak kabar buruk. Oleh karena itu, dia tergerak untuk merilis Dancing in The Kitchen pada pertengahan tahun agar mereka yang mendengarkan merasa lebih baik, meski sebentar saja.
Simak rangkuman wawancara eksklusif LANY dan InsertLive seputar lagu terbaru mereka serta janji menggelar konser pada 2022 saat kondisi Indonesia sudah siap:
Saya menyukai Dancing in The Kitchen, musiknya relaxing banget, I can just close my eyes and get lost in the music. Apa harapan kamu saat penggemar mendengar lagu baru LANY ini?
Kamu tahu lagu ini membuatku merasa senang, aku harap Dancing in The Kitchen juga membuat banyak orang menjadi lebih baik. Saya sangat suka menciptakan musik dan aku suka membuat orang lain lebih bahagia. Jika aku bisa melakukan dua hal itu dalam hidup, apa pun di luar itu menjadi pelengkap yang manis.
Lagu Dancing in The Kitchen mengingatkan saya dengan kondisi dunia sekarang ini, sebagian besar dari kita sekarang masih dalam kondisi hanya bisa nge-dance di dapur. Apakah pengalaman kamu selama pandemi mengubah cara kamu membuat musik dan lagu yang kamu rilis?
Aku tidak merasa perlu ada perubahan, semoga ini (pandemi) tidak selamanya, saya sangat berharap musik bisa membuat orang sejenak melupakan soal pandemi.
Kamu menulis pernyataan yang begitu romantis pada lirik lagu, "I don't mind if this whole town goes up in flames, as long as I got you with me Imma be okay". Bagaimana pendekatan kamu saat fase penulisan lagu?
Saya memiliki catatan judul dan ide lagu di ponsel. Jadi, saat kesempatan berikut saya akan menulis lagu saya tinggal menelusuri daftar ide dan judul itu, saya menulis sebagian besar diawali dengan judul lagu atau semacam menuliskan bait yang sudah saya pikirkan. Saya merasa semakin saya membicarakan soal ide-ide sebelum menulis lagu, lagu yang ditulis jadi semakin bagus. Lalu, jika saya menulis lagu dengan orang lain, kami membicarakan ide-ide yang kami miliki, percakapan panjang membuat lagu jadi semakin kaya sumber ide.
Saya melihat video musik (MV) Dancing in The Kitchen. Paul nge-dance cute banget, hahaha.. Sejauh apa keterlibatan kamu dalam pembuatan video musik (MV)?
Hahaha.. Saya sangat terlibat, saya menuliskan ide dan arahan untuk MV. Kali ini pada Dancing in The Kitchen saya bekerjasama dengan Matty Peacock, dia membuat koreografi dan mengarahkan video, dia melakukan pekerjaan yang luar biasa, tiga hari sebelum syuting video saya berlatih dance dulu, saya sangat menyukai hasil MVnya, saya pikir hasilnya indah, Matty bekerja dengan bagus.
Tahun lalu LANY merilis album Mama's Boy, saya mendengarkan semua lagunya, menurut saya seperti ada begitu banyak lapisan emosi pada album itu. Saya ingin membahas tentang proses kreatif pada album itu dan saya penasaran seperti apa mindset kamu saat pembuatan Mama's Boy?
Penjelasan terbaik mengenai Mama's Boy adalah seperti kamu berkencan dengan seseorang. Lalu, kamu ingin membawanya menemui keluargamu karena kamu ingin dia mengenal latar belakangmu, mengenai asalmu, dan berkenalan dengan teman-temanmu di rumah. Mungkin kamu mau dia tahu orang yang kamu suka dan kamu tidak suka. Langkah itu ada dalam sebuah hubungan. Yah kira-kira seperti itulah Mama's Boy. Kami membawa pulang penggemar kami ke tempat kami berasal, melihat apa yang kami tinggalkan, itu bagian penting perjalanan band kami. Kami ingin menjadi LANY yang orang tahu dan cinta agar kami bisa kembali menjadi LANY. Apakah itu terdengar masuk akal?
Ya I get it now, album Mama's Boy memang terasa sangat personal.
![]() |
Kondisi sekarang ini seperti kita tahu membatasi banyak hal, salah satunya musisi sulit untuk mengekspresikan cinta mereka pada penggemar. Skala 1 sampai 100 seberapa kamu rindu tampil live?
Skala 1 hingga 100, 101! Tidak ada yang lebih saya sukai di dunia ini selain konser dan tampil di depan fans. Live show adalah bagian besar dari LANY. Dulu, kami tampil lebih dari 100 dalam setahun. Situasi sekarang begini telah merenggut banyak kebahagiaan orang-orang.
LANY sudah tiga kali menggelar konser di Indonesia, apakah kamu menyukai konser di sini?
Wow setiap kali kami tampil penggemar kami semakin banyak, penonton kami semakin padat, saya benar-benar tidak sabar untuk kembali ke Indonesia. Saya berjanji untuk bisa bertemu penggemar kami di Indonesia tahun 2022.

LANY Jajal Nasi Padang hingga Bikin Fans Galau Berjamaah Saat Konser di Jakarta
Kamis, 10 Nov 2022 21:45 WIB
LANY Konser Malam Ini, Promotor Jamin soal Keamanan
Rabu, 09 Nov 2022 19:51 WIB
Siap-siap, LANY Bakal Konser Lagi di Jakarta
Rabu, 25 May 2022 18:32 WIB
Obati Kerinduan Fans, LANY Bawakan Lagu Baru di Mola Chill Fridays
Sabtu, 08 May 2021 14:00 WIBTERKAIT