3 Rahasia di Balik Sentuhan Sitkom Klasik Serial 'WandaVision'

Dini Astari | Insertlive
Kamis, 21 Jan 2021 16:18 WIB
WandaVision 3 Rahasia di Balik Sentuhan Sitkom Klasik Serial 'WandaVision' (Foto: Dok. Marvel)
Jakarta, Insertlive -

Tanggal 15 Januari lalu, Marvel Studios resmi merilis dua episode perdana WandaVision secara eksklusif di Disney+ Hotstar.

Serial pertama dari Marvel Studios ini menggabungkan konsep serial TV klasik dan Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan sentuhan komedi sitkom yang segar.

Dalam membawa suasana sitkom klasik yang begitu nyata dan orisinil, proses pembuatan serial WandaVision memerlukan persiapan yang panjang serta menyeluruh, mulai dari set studio, aktor, pendekatan peran, hingga melibatkan penonton yang hadir langsung di studio.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video Insertlive]



Demi menciptakan suasana sitkom yang sempurna dari masa ke masa, seluruh aktor dan kru yang terlibat dalam serial Marvel Studios WandaVision turun langsung untuk melakukan riset mendalam.

Sang sutradara, Matt Shakman, mengharuskan seluruh aktor dan kru untuk mengikuti sejenis kursus sitkom dan melakukan riset dengan menyaksikan tayangan sitkom dari beberapa dekade tertentu dalam rentang tahun 1950-an hingga 2000-an.

Selain itu, mereka juga diminta membaca buku tentang cara pembuatan sitkom, hingga mewawancarai beberapa tokoh yang pernah terlibat langsung dalam pembuatan sitkom jaman dulu, salah satunya aktor kawakan, Dick Van Dyke.

Lebih lagi, para aktor juga mempelajari intonasi suara, dialek, dan gerak-gerik dari setiap dekade untuk semakin menyempurnakan penampilannya di seluruh episode.

Seluruh kru yang terlibat bahkan diharuskan untuk mengenakan pakaian bergaya tahun 1950-an untuk merealisasikan suasana asli pada dekade tersebut.

“Sebelum memulai proses produksi serial ‘WandaVision’ ini, saya dan Kevin Feige berkesempatan untuk makan siang bersama aktor legendaris Dick Van Dyke. Momen itu merupakan pengalaman yang sangat menarik dimana saya bisa mendengar langsung cerita bagaimana proses produksi yang ia lakukan bersama timnya di masa itu. Dari diskusi tersebut, saya mendapat banyak inspirasi yang saya implementasikan di episode pertama serial ini,” jelas Matt Shakman.

Menyajikan tayangan yang otentik, Matt Shakman selaku sutradara memutuskan untuk melibatkan penonton yang hadir langsung di studio selama proses produksi.

Hal ini ia yakini sangat mempengaruhi suasana yang dibangun selama syuting berlangsung. Dengan adanya penonton, para pemeran pun dapat mendengarkan langsung suara tertawa yang natural di studio.

Paul Bettany sebagai Vision menjelaskan pengalamannya selama proses produksi dengan konsep sitkom sebagai sesuatu yang baru.

“Saat itu saya merasa sedikit gugup karena saya sudah lama tidak berperan di atas panggung. Tidak bisa dipungkiri, ketika ada penonton yang menyaksikan secara langsung, Anda ingin mereka menyimak dan tertawa akan peran yang kita mainkan. Elemen ini benar-benar menghidupkan suasana dan menurut saya menggambarkan gaya hiburan di tahun 1950-an dengan sangat baik. Saya sangat menikmati keseluruhan prosesnya," cerita Paul.

Setelah melakukan riset panjang mengenai gaya sitkom dari beberapa dekade, para pembuat film mendapatkan benang merah yang sangat penting, yaitu theme song.

Melibatkan penulis lagu pemenang penghargaan Oscar® dan GRAMMY®, Kristen Anderson-Lopez dan Robert Lopez (Frozen), keduanya berupaya untuk menghasilkan perubahan suasana dekade yang maksimal.

Dengan membubuhkan lagu dengan nada dan gaya sesuai perubahan dekade dalam episod, keduanya juga menciptakan theme songsyang unik untuk setiap episode mulai dari tahun 1950-an hingga awal 2000-an, sementara Christophe Beck fokus pada pembuatan scoremusiknya.

Saksikan episode 3 WandaVision yang akan tayang perdana pada hari Jumat, 22 Januari mendatang pukul 15.00 WIB secara eksklusif di Disney+ Hotstar.

(dia/syf)
1 / 4
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER