5 Film Indonesia Bertema Kuliner yang Buat Perut Keroncongan

arm | Insertlive
Kamis, 15 Aug 2019 11:57 WIB
Siap-siap ngiler melihat film-film ini. Foto: instagram/arunadanlidahnya
Jakarta, Insertlive - Indonesia memiliki kuliner yang sangat beraneka ragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat semua memiliki ciri khas masing-masing sesuai daerah asalnya.
Namun, kekayaan kuliner itu masih jarang diangkat ke layar lebar, tidak seperti di luar negeri yang menjadikan kuliner sebagai cerita utama sebuah film.

Meski jarang, ada beberapa film Indonesia yang mengangkat tema tentang kuliner meski bukan menjadi fokus utama. Berikut ini insertlive sajikan film bertema kuliner yang pastinya bisa membuat perut keroncongan.

Film Madre menceritakan tentang Tansen yang diperankan Vino G. Bastian, yang memiliki toko roti warisan. Namun , Tansen enggan mengurus toko itu karena hampir bangkrut dan berniat menjualnya.

Padahal di toko itu terdapat madre, sebuah biang roti istimewa resep turun temurun dari toko roti Tan De Becker.

Mengetahui ada ragi turun temurun itu, Meilan yang diperankan Laura Basuki, pemilik Fairy Bread berniat ingin membeli toko roti itu.

Pak Hadi, yang diperankan Didi Petet, penjaga toko Tan de Becker tersebut akhirnya mengajarkan Tansen untuk membuat roti menggunakan madre.

Namun, filosofi pembuatan roti hanya diselipkan di beberapa bagian saja, sehingga terlihat seperti adegan pemanis daripada bagian yang integratif dari jalinan ceritanya. Film Tabula Rasa mengangkat masakan Padang. Banyak adegan-adegan yang menunjukkan rendang, ayam, dendeng, cincang, kepala ikan kakap secara close-up yang mampu menggugah selera.

Namun sama seperti film sebelumnya, Tabula Rasa tidak menjadikan kuliner sebagai poin utama yang ditonjolkan.

Film tetap berfokus pada kisah perjalanan Hans yang diperankan Jimmy Kobogau, seorang pemuda Papua yang ingin menjadi pemain sepak bola namun mengalami kegagalan dan berniat bunuh diri.

Niatnya untuk mengakhiri hidup akhirnya gagal setelah diselamatkan oleh Mak yang diperankan Dewi Irawan, pemilik dari sebuah rumah makan Padang.

Hans akhirnya membantu Mak untuk mengurus rumah makan itu atas dasar kesukaannya terhadap makanan dan memasak. Meski bukan berfokus pada makanan, film Filosopi Kopi menyuguhkan cara meracik kopi serta cara mendapatkan biji kopi terbaik untuk dijadikan sebuah minuman.

Meski fokus utama film ini mengenai kisah merintis sebuah kedai kopi oleh Ben dan Jody yang diperankan Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, sajian-sajian kopi yang mereka suguhkan bisa membuat penonton tergiur. Berbeda dengan ketiga film sebelumnya, film Koki-Koki Cilik mengusung tema kuliner yang dilakukan oleh anak-anak.

Bercerita tentang Bima yang diperankan Farraz Fatik, seorang anak yang gemar memasak dan mengikuti sebuah cooking camp.

Mereka diajarkan cara memasak dan berkompetisi, banyak pula adegan-adegan memasak yang seru dan menarik. Visualisasi makanan pun pastinya membuat perut keroncongan. Film Aruna dan Lidahnya tidak mengisahkan cara memasak atau bisnis kuliner. Namun, menceritakan Aruna, seorang ahli wabah yang diperankan Dian Sastrowardoyo yang pergi berkeliling Indonesia untuk mencicipi masakan-masakan yang ada di sana.

Meski tugas Aruna yang sesungguhnya adalah menginvestigasi kasus flu burung yang merebak di beberapa tempat di Indonesia, namun kesempatan itu tak  disia-siakan.

Selain Jakarta, film ini juga mengambil lokasi syuting di empat kota besar seperti Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, dan Singkawang.

Dalam film ini ditampilkan beragam kuliner Indonesia yang tampak menggiurkan, seperti rawon dari Surabaya, campur lorjuk dari Pamekasan, pengkang dari Pontianak, dan choi pan dari Singkawang.
(arm/fik)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER