Home Film & Musik Berita Film dan Musik

Kekecewaan Sutradara Soal Penolakan 'Kucumbu Tubuh Indahku'

YOA | Insertlive
Selasa, 30 Apr 2019 19:57 WIB
Kucumbu Tubuh Indahku/Foto: Twitter/fourcolours
Jakarta, Insertlive - Bioskop-bioskop tanah air saat ini sedang dihebohkan oleh film Avengers: Endgame. Film terakhir dari Marvel Cinematic Universe itu berhasil menjadi sorotan publik. Seolah-olah, para penikmat dibuat melupakan film-film Indonesia yang juga sedang tayang di bioskop.


Film Indonesia yang bertajuk Kucumbu Tubuh Indahku tayang di bioskop pada 18 April lalu. Film itu digarap oleh sutradara Garin Nugroho. Namun, film tersebut menuai banyak kontroversi. Bahkan petisi penolakan film itu beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Pemkot dari beberapa kota di Indonesia juga sudah terang-terangan menolak untuk menayangkan film yang disebut menyebarkan ajaran LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender). Mereka menganggap film itu dapat merusak moral bangsa.

Foto: Instagram/garin_film

"DI ERA MEDIA SOSIAL, SERINGKALI ELIT, INSTITUSI POLITIK DAN LEMBAGA PEMANDU NILAI, TIDAK LAGI MEMANDU WARGA MENJADI LEBIH BERKUALITAS, NAMUN LEBIH MENGIKUTI KEHENDAK NETIZEN. PENGHAKIMAN MASSA FILM "KUCUMBU TUBUH INDAHKU" OLEH SEBAGIAN NETIZEN YANG TIDAK MENONTON DAN DIIKUTI PEMIMPIN DAERAH YANG MEMINTA FILM TIDAK DIPUTAR DI DAERAHNYA TANPA MENONTON DAN MELAKUKAN DIALOG TERLEBIH DAHULU. MENUNJUKAN KUALITAS DEMOKRASI MASSA SERTA ELIT PEMIMPIN TELAH MEROSOT. JUSTRU DI TENGAH PEMILU YANG MENCARI PEMIMPIN YANG BERKUALITAS. HAK-HAK MASYARAKAT SIPIL SERBA TERANCAM AKIBAT MENJAMURNYA PENGHAKIMAN BANAL MASSA MEDIA SOSIAL.," tulis Garin di akun Instagramnya (30/4).


Menurut Garin, ini menjadi langkah kemunduran film Indonesia, dimana netizen berhak dan berkuasa menentukan tayang atau tidaknya sebuah film. Baginya, penghakiman dan boikot paksa tanpa komunikasi terlebih dahulu adalah sesuatu yang salah. Garin sangat menyayangkan netizen yang menghakimi dirinya padahal mereka belum menonton film tersebut.

(yoa/yoa)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK