Viral Wanita Mengungsi dari Banjir Aceh, Jalan Kaki hingga 20 Kilometer Selama 4 Hari

asw | Insertlive
Jumat, 05 Dec 2025 14:00 WIB
Wanita ini membagikan kisahnya yang bertahan hidup selama 4 hari di Bireuen, Aceh, usai travel terjebak longsor. Berjalan 20 km menembus 7 titik longsor, hutan belantara, dan menyeberangi sungai. Unggahan tersebut langsung viral di media sosial. Viral Wanita Mengungsi dari Banjir Aceh, Jalan Kaki hingga 20 Kilometer Selama 4 Hari/Foto: Dok. TikTok @shanazalzamru
Jakarta, Insertlive -

Media sosial dihebohkan dengan kisah seorang wanita di Aceh yang bertahan hidup selama empat hari di tengah bencana banjir dan longsor ekstrem. Ia bahkan perlu berjalan selama 20 kilometer demi mencapai lokasi yang aman.

Wanita itu adalah Shanaz Salsabila Al Zamru alias Shanaz, yang lewat akun TikTok miliknya dengan nama pengguna @shanazalamru membagikan kisah perjuangan dirinya menyelamatkan diri dari banjir Aceh.

Kisah Shanaz dimulai dari dirinya yang melakukan perjalanan dinas ke Banda Aceh pada Selasa (25/11). Mobil yang ia tumpangi pada hari berikutnya terjebak longsor saat menuju daerah Bireuen.

ADVERTISEMENT

Terjebak hingga akses pangan terbatas, Shanaz bersama dengan dua orang bapak dari Gayo Lues memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Mereka berjuang menembus jalanan dalam kondisi hujan dan melewati tujuh titik longsor yang parah.

Mereka akhirnya tiba di kawasan Tipeun Mane setelah berjalan kaki sejauh 15 hingga 20 kiometer. Sayangnya, jembatan penghubung utama ke Kota Bireuen sudah amblas total akibat banjir. Malam itu mereka terpaksa menumpang di rumah warga.

Pada Kamis (27/11) Shanaz bersama dengan tim Babinsa TNI kembali berupaya mencari jalur alternatif. Mereka sempat mencoba tiga rute, tetapi sebagian besar sudah amblas terkena longsor parah.

Mereka akhirnya memilih untuk menempuh jalur hutan ekstrem, di mana perjalanan itu memakan waktu hingga tiga jam. Berjuang melawan lumpur setinggi betis dan jalur terjal tak memadamkan semangat Shanaz untuk mencapai tempat aman.

Shanaz dan tim akhirnya sampai di Krueng Simpol Tipeun Mane pada malam hari sekitar pukul 22.15. Keesokan harinya yakni Jumat (28/11) menjadi penentu apakah Shanaz bisa meninggalkan daerah berbahaya itu.


Jalan tembus melewati Jembatan Tipeun Mane kemudian berhasil diamankan. Meski demikian, Shanaz dan korban lain harus kembali berjalan sejauh 15 kilometer untuk menyebrangi jembatan yang sudah miring dan jebol itu.

"Melewati sungai adalah angin segar bagi kami, karena akhirnya kami sudah berhasil melewati zona bahaya dan melanjutkan perjalanan ke Bireun kota. Perjalanan yang sangat melelahkan, kamu berjalan sekitar 20 kilometer melewati trek tanjakan yang seperti tiada ujung," ungkap Shanaz.

Perjalanan penuh haru itu akhirnya berakhir usai Shanaz sampai di sebuah kampung dan minta diantarkan oleh warga setempat ke wilayah Bireuen Kota. Ia bisa kembali berkumpul dengan keluarga dalam keadaan selamat.

@shanazalzamru Jumat, 28 November pukul 14.00, walaupun capek menapak jalan yang sangat jauh, setidaknya kita sudah menyebrang sungai, dan ada angin segar ke bireun kota #longsor #bireun #fyp ♬ suara asli - Shanaz🌺

Ia kemudian menyebut perjuangannya melalui daerah penuh bahaya itu sebagai sebuah cobaan dari Allah SWT.

"Biarlah ujian ini jadi hikmah dan cara Allah InsyaAllah untuk menghapus dosa-dosa kita, Allah tidak akan membebani suatu kaum di luar batas kemampuannya," tutup Shanaz.

Kisah Shanaz hanya salah satu dari banyak cerita perjuangan para korban banjir di Sumatra untuk bisa mengungsi. Publik kemudian berharap pemerintah bisa dengan sigap berupaya menyelamatkan korban banjir yang masih terjebak hingga kini.

(asw)
Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER